26655874
IQPlus, (23/9) - PT PLN (Persero) telah menyambungkan listrik 13.474 masyarakat prasejahtera di berbagai wilayah Jawa Timur melalui program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL).
Program ini diinisiasi oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersinergi dengan Komisi VII DPR RI dan PLN dengan target pada tahun 2024 sebanyak 26.605 rumah tangga tidak mampu di Jawa Timur.
Direktur Retail dan Niaga PT PLN (Persero) yang diwakili oleh Staf Ahli Direksi, Priyo Wurianto dalam keterangan diterima di Surabaya, Senin mengatakan bahwa pihaknya siap menjalankan tugas dari pemerintah untuk menyalurkan listrik gratis kepada masyarakat tidak mampu.
"PLN siap bekerja sama dengan seluruh lembaga strategis untuk pelaksanaan penyaluran program ini. Sebaran calon penerima bantuan BPBL di Kabupaten Tuban tahun 2024 terdapat 1.251 pelanggan, terbanyak ada di Kecamatan Montong yang hari ini kita nyalakan yaitu sebanyak 420 pelanggan. Kami yakin Program BPBL 2024 dapat memberikan manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan," kata Priyo.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur, Agus Kuswardoyo mengatakan melalui program BPBL, PLN siap bekerja sama dengan seluruh stakeholder dan mitra strategis.
Sementara itu PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UID Kalselteng) mencatat dari total 3.587 desa di wilayah Kalselteng, sebanyak 3.212 desa kini telah teraliri listrik dengan presentasi rasio desa berlistrik (RDB) Kalselteng menjadi 90,35 persen.
Hal tersebut merupakan pencapaian yang signifikan selama lima tahun bagi PLN dalam memperluas akses listrik hingga ke pelosok daerah dan meningkatkan kualitas pelayanan.
General Manager PLN UID Kalselteng Ahmad Syauki saat dikonfirmasi di Banjarbaru, Senin, mengatakan bahwa kondisi geografis Pulau Kalimantan dengan hutan dan sungai yang luas memberikan tantangan tersendiri dalam proses pembangunan jaringan listrik.
"Geografis Kalimantan yang indah dengan hutan-hutannya memberikan tantangan yang tidak ringan. Kendala infrastruktur jalan serta perizinan area juga menjadi isu penting dalam pembangunan kelistrikan," ujar Syauki. (end/ant)