23538339

IQPlus, (23/8) - Aktivitas pabrik Jepang menyusut pada Agustus di tengah permintaan yang lemah meskipun laju penurunan melambat. Sementara sektor jasa berkembang, menunjukkan kondisi yang menggembirakan di beberapa industri, survei bisnis menunjukkan.

Mengutip Channel News Asia, Jumat, 23 Agustus 2024, namun tekanan harga yang meningkat dan kendala tenaga kerja terus menjadi perhatian bagi perusahaan-perusahaan Jepang, terutama di sektor jasa, survei menemukan.

Indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur Jepang dari Bank Au Jibun naik menjadi 49,5 pada bulan Agustus dari 49,1 pada bulan Juli. Indeks tersebut tetap di bawah ambang batas 50,0 yang memisahkan pertumbuhan dari kontraksi untuk bulan kedua berturut-turut.

"Tren permintaan menyimpang karena peningkatan yang solid dalam bisnis baru jasa kontras dengan kondisi permintaan yang lemah di sektor produksi barang yang perlu dipantau," kata Jingyi Pan, Associate Director Ekonomi di S&P Global Market Intelligence, yang menyusun survei tersebut.

Subindeks untuk pesanan baru berkontraksi pada kecepatan yang lebih lambat pada bulan Agustus, sementara itu untuk output meningkat karena kapasitas tenaga kerja yang lebih tinggi membantu menyelesaikan tumpukan pesanan di sektor manufaktur.

Inflasi harga output mereda pada bulan Agustus karena produsen ragu-ragu untuk menaikkan harga jual, meskipun biaya input rata-rata naik pada kecepatan tercepat sejak April 2023, yang menunjukkan tekanan terus berlanjut.

PMI layanan kilat Bank Au Jibun tumbuh menjadi 54,0 pada bulan Agustus dari 53,7 pada bulan Juli. Arus masuk bisnis baru yang solid termasuk bisnis ekspor membantu peningkatan aktivitas.

PMI gabungan Jepang kilat Bank Au Jibun, yang menggabungkan aktivitas sektor manufaktur dan jasa, tumbuh menjadi 53,0 pada bulan Agustus, level terkuat sejak Mei 2023, dari 52,5 pada bulan Juli. (end/ba)