22858886
IQPlus, (16/8) - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menginginkan pembahasan Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RUU-APBN) Tahun 2025 dilakukan secara konstruktif guna mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
"Besar harapan kami, pembahasan RAPBN 2025 dapat dilakukan secara konstruktif demi mewujudkan Indonesia maju, adil dan makmur sesuai visi Indonesia Emas 2045," kata Presiden Joko Widodo dalam pidato penyampaian RUU APBN Tahun Anggaran 2025 dan Nota Keuangan pada Sidang Paripurna DPR RI Tahun Sidang 2024-2025 di Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Jumat
Menurut Presiden dalam RAPBN Tahun 2025, belanja negara direncanakan sebesar Rp3.613,1 triliun yang terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp2.693,2 triliun, dan transfer ke pemerintah daerah sebesar Rp919,9 triliun.
Selanjutnya anggaran pendidikan sebesar Rp722,6 triliun, perlindungan sosial Rp504,7 triliun, anggaran kesehatan sebesar Rp197,8 triliun, anggaran ketahanan pangan Rp124,4 triliun, serta pembangunan infrastruktur Rp400,3 triliun.
Sementara untuk pendapatan negara pada tahun 2025 direncanakan sebesar Rp2.996,9 triliun yang terdiri dari penerimaan perpajakan sebesar Rp2.409,9 triliun, serta Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp505,4 triliun.
Presiden Joko Widodo juga menyampaikan anggaran perlindungan sosial yang dialokasikan sebesar Rp504,7 triliun akan digunakan untuk mengurangi beban masyarakat miskin dan rentan.
"Anggaran Rp504,7 triliun untuk mengurangi beban masyarakat miskin dan rentan," kata Presiden Joko Widodo.
Selain itu, anggaran tersebut akan digunakan untuk mempercepat pengentasan kemiskinan yang dilakukan dengan lebih tepat sasaran, efektif dan efisien.
Pemerintah juga telah menyiapkan anggaran untuk kesehatan dalam RAPBN 2025 sebesar Rp197,8 triliun atau 5,5 persen dari belanja negara.
Anggaran tersebut ditujukan untuk peningkatan kualitas dan keterjangkauan layanan, percepatan penurunan stunting dan penyakit menular seperti TBC, serta penyediaan pemeriksaan kesehatan gratis. (end/ant)