33456007
IQPlus, (1/12) - Produsen mobil Malaysia, Perodua, meluncurkan mobil listrik pertamanya pada hari Senin (1 Desember), dan akan menjualnya secara terpisah dari baterai untuk mengurangi biaya awal guna menarik minat masyarakat berpenghasilan menengah.
QV-E, yang merupakan singkatan dari 'Quest for Visionary Electric Vehicle', akan dibanderol mulai dari US$19.350 sebelum biaya sewa baterai, ungkap perusahaan tersebut dalam sebuah pernyataan.
Mobil ini akan menggunakan baterai litium besi fosfat yang menawarkan jangkauan hingga 445 kilometer. Baterai tersebut akan disewakan kepada pelanggan dengan konsep yang dikenal sebagai 'baterai sebagai layanan'.
"Konsep ini adalah solusi kami untuk mengurangi kecemasan saat memiliki kendaraan listrik bertenaga baterai," ujar CEO Zainal Abidin Ahmad. "Dengan menawarkan layanan ini, kami dapat memberikan garansi seumur hidup untuk baterai demi ketenangan pikiran pelanggan kami."
Kendaraan ini menghabiskan biaya pengembangan sebesar RM800 juta (S$250,7 juta) dan akan diproduksi di fasilitas manufaktur terbaru Perodua. Produksi awal akan mencapai 500 unit per bulan, dengan target peningkatan produksi menjadi 3.000 unit per bulan pada kuartal ketiga tahun 2026, ujar Zainal.
Perodua adalah produsen mobil Malaysia kedua yang meluncurkan EV. Proton, yang 49,9 persen sahamnya dimiliki oleh Geely Automobile Holdings asal Tiongkok, mengumumkan merek EV-nya sendiri pada Juni tahun lalu. Proton e.MAS 5 adalah model EV termurah di Malaysia, dengan harga mulai dari RM56.800.
Penetrasi kendaraan listrik di Malaysia terus meningkat, dengan registrasi dalam 10 bulan pertama tahun 2025 mencapai 40.679 kendaraan, dibandingkan dengan 28.048 kendaraan sepanjang tahun 2024. Malaysia menargetkan mobil listrik mencapai 15 persen dari total penjualan pada tahun 2030 untuk membantu mencapai ambisinya mencapai emisi nol karbon bersih pada tahun 2050.
Perusahaan ini bekerja sama dengan vendor domestik untuk melokalisasi komponen kendaraan listrik hingga lebih dari 50 persen pada awal tahun 2026 dan menjadi 70 persen pada tahun 2030.
Perodua, yang sebelumnya dikenal sebagai Perusahaan Otomobil Kedua, 38 persen sahamnya dimiliki oleh UMW Holdings, sebuah unit dari Sime Darby. Daihatsu Motor memiliki 25 persen saham di produsen mobil tersebut, sementara Mitsui memiliki 7 persen saham. (end/Bloomberg)