14626657
IQPlus, (27/5) - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) sebagai kontraktor pelaksana proyek Overlay Runway Selatan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, memastikan kesiapan dan kualitas tinggi dari pekerjaan yang tengah berjalan. Proyek yang memiliki nilai kontrak sebesar Rp519,2 miliar dengan progres fisik telah mencapai 83,98% hingga saat ini menerapkan inovasi pengaspalan kualitas tinggi dengan waktu kerja yang terbatas ditengah kesibukan kegiatan operasional bandara Soekarno-Hatta yang dinobatkan sebagai bandara tersibuk di Indonesia.
Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan daya dukung fasilitas pergerakan sisi udara selatan yang melayani lebih dari 900 penerbangan setiap harinya. Dalam pelaksanaannya, PTPP menerapkan inovasi teknologi Multi Machine Global Positioning System (MMGPS) untuk menjamin ketepatan dan kerataan permukaan runway sesuai desain, khususnya pada lapisan pertama.
Peninjauan progress dan kualitas pekerjaan proyek juga dilakukan oleh Komisaris dan Direksi PTPP saat kunjungannya pada hari Kamis lalu (22/05). Pada kunjungan ini, Komisaris Utama PTPP Dhony Rahajoe beserta jajaran komisaris, serta Direktur Utama PTPP Novel Arsyad beserta jajaran direksi terjun langsung ke lapangan untuk memastikan pengerjaan proyek Runway Selatan Bandara Soekarno-Hatta ini sesuai dengan kualitas, zero accident, dan dapat selesai tepat waktu.
"Pekerjaan pengaspalan ini sangat menantang karena harus dilakukan di malam hari, mulai pukul 22.00 hingga 06.00 atau disebut critical 8 hours karena jika tidak selesai tepat waktu, maka seluruh jadwal maskapai penerbangan atau kegiatan operasional bandara Soekarno-Hatta Jakarta akan terganggu. Tantangan cuaca seperti hujan turut kami hadapi, namun PTPP tetap berkomitmen menjaga kualitas dan ketepatan waktu pelaksanaan," ujar Corporate Secretary Joko Raharjo.
Tantangan lain tentunya spesifikasi aspal yang tinggi untuk runway bandara. "Kualitas dari aspal untuk runway bandara spesifikasinya juga sangat tinggi yang dimana spesifikasinya berbeda dengan jalan tol ataupun jalan nasional biasa. Untuk memastikan kualitas aspal dengan material yang memiliki spesifikasi tinggi, pihak proyek mengelola sendiri materialnya untuk mendapatkan aspal yang memiliki kualitas tinggi dan waktu produksi lebih cepat," ucap Joko.
Dengan masa pelaksanaan selama 730 hari kalender hingga Agustus 2025, proyek ini merupakan bagian dari komitmen PTPP dalam mendukung infrastruktur transportasi nasional dan menjaga standar keselamatan penerbangan menjelang periode puncak pergerakan penumpang. Optimisme PTPP dalam penyelesaian proyek ini didukung dengan pengalaman sebelumnya dari proyek bandara yang sudah berhasil digarap dan telah beroperasi saat ini seperti Proyek Runway Soetta Terminal 3 seksi 1, Proyek Bandara dan Runway NYIA Kulonprogo, Proyek Runway Bandara Sepinggan, dan lainnya.
Sebagai perusahaan konstruksi BUMN yang telah berdiri sejak 1953, PTPP memiliki rekam jejak kuat dalam pembangunan proyek strategis nasional, termasuk pelabuhan, pembangkit listrik, bandara, bendungan, dan gedung ramah lingkungan. PTPP juga terus mendorong transformasi digital dan adopsi teknologi terkini untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi di lapangan. (end)