21131612
IQPlus, (31/7) - Data resmi Kementerian Investasi/BKPM menyebutkan hingga Juli 2025, realisasi investasi yang masuk ke Jawa Barat telah mencapai sekitar Rp72,5 triliun, yang menjadikannya lokasi investasi terbesar di Indonesia untuk periode tersebut.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar Dedi Taufik mengatakan hal ini tak terlepas dari keseriusan Jabar dalam menciptakan kepastian berusaha, hingga bisa menegaskan posisi Jabar sebagai provinsi tujuan investasi terbesar di Indonesia.
"Minat investasi yang tinggi di Jabar adalah bukti bahwa regulasi, infrastruktur, dan pelayanan perizinan berjalan baik. Kami terus mempercepat perizinan dan menjaga transparansi agar investor merasa aman dan nyaman menanamkan modalnya di Jabar," kata Dedi di Bandung, Rabu.
Dari data BKPM tersebut, Jawa Barat menjadi peringkat pertama dalam realisasi investasi, di atas Jakarta (Rp71,1 triliun), Jawa Timur (Rp38,6 triliun), Sulawesi Tengah (Rp31,6 triliun) dan Banten (Rp29,7 triliun) di posisi lima.
Komposisi realisasi investasi di Jawa Barat adalah Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) senilai Rp43,7 triliun, dan sisanya dari Penanaman Modal Asing (PMA) atau setara 1,8 miliar dolar AS.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengungkapkan apresiasinya atas pencapaian yang didorong kolaborasi erat antara pemerintah provinsi, kabupaten/kota, hingga masyarakat dalam menciptakan iklim investasi kondusif, mulai dari RT, RW, kepala desa/lurah, camat, hingga kepala dinas penanaman modal di seluruh daerah.
Menurutnya, keberhasilan Jabar mempertahankan minat investor tidak lepas dari kerja bersama menjaga stabilitas dan mengatasi hambatan.
"Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras menjaga iklim investasi dari gangguan, hambatan infrastruktur, hingga keamanan. Hasilnya, Jawa Barat tetap menjadi pilihan utama investor dengan nilai Rp72,5 triliun hingga Juli 2025," ujar Dedi Mulyadi. (end/ant)