12139777
IQPlus, (02/5) - Emiten kelapa sawit, PT Cisadane Sawit Raya Tbk (IDX:CSRA) menyampaikan bahwa pihaknya tetap pada rencana semula untuk commissioning Pabrik Kelapa Sawit ke 3 (PKS 3) Perusahaan pada bulan Juni 2025. PKS 3 ini berlokasi di kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan dan beroperasi dibawah salah satu entitas anak CSRA yaitu PT Sukses Sawit Gasing (SSG).
Seman Sendjaja, Direktur Keuangan dan Pengembangan Strategis, menyatakan, "Perusahaan terus berupaya meningkatkan hasil tanaman untuk memastikan stabilitas dan kelancaran produksi internalnya. Proses peningkatan hasil ini tidak hanya bertujuan untuk melampaui kondisi saat ini, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil yang dihasilkan. Selain itu, perusahaan mengadopsi strategi harga yang cermat guna memastikan daya saing di pasar serta menjamin keberlanjutan operasional di masa depan. Penerapan strategi harga yang efektif diharapkan dapat menjaga margin keuntungan, sementara upaya peningkatan hasil akan terus didorong oleh inovasi operasional".
Ia menambahkan, "Di sisi lain, perusahaan akan tetap fokus pada pengembangan teknologi dengan mengintegrasikan mekanisasi panen dan transportasi panen sebagai bagian dari efisiensi operasional. Mekanisasi ini tidak hanya mempercepat proses panen, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja manual, meningkatkan akurasi dan mengurangi pemborosan. Selain itu, penggunaan teknologi transportasi yang lebih efisien akan membantu mempercepat distribusi, mengurangi biaya logistik, serta meningkatkan daya saing. Dengan komitmen ini, perusahaan yakin dapat meraih keberhasilan jangka panjang sekaligus mendukung pertumbuhan industri secara berkelanjutan".
CSRA melaporkan penjualan terkonsolidasi sebesar Rp275,53 miliar pada 1Q25, mengalami peningkatan sebesar 44,3% dibandingkan dengan 1Q24. Meningkatnya pendapatan berasal dari peningkatan penjualan Tandan Buah Segar (TBS) sebesar 46,9%, penjualan Minyak Kelapa Sawit Mentah (CPO) meningkat sebesar 37,9% dan Kernel (PK) meningkat sebesar 95,9%.
Laba kotor mencapai Rp121,31 miliar, menghasilkan marjin kotor sebesar 44,0%. Selain karena meningkatnya harga CPO, kinerja ini dicapai melalui peningkatan manajemen rantai pasok, mekanisasi serta bertambahnya kontribusi dari penjualan CPO dan PK. Yield Tandan Buah Segar (TBS) berada di angka 3,6 ton/ha, lebih baik dari level 1Q24 sebesar 3,5 ton/ha.
Namun, Oil Extraction Rate (OER) pada 1Q25 menurun dari 21,1% pada 1Q24 menjadi 20,3%, sedangkan Kernel Extraction Rate (KER) turun dari 4,6% pada 1Q24 menjadi 4,4% pada 1Q25. Produksi CPO serta OER dan KER diharapkan mengalami peningkatan pada 3Q25 seiring dengan beroperasi nya Pabrik Kelapa Sawit (PKS) ketiga Perseroan di kabupaten Banyuasin pada bulan Juli mendatang.
"Perusahaan terus meningkatkan hasil tanaman untuk menjamin tingkat produksi internalnya. Proses peningkatan hasil bertujuan untuk melampaui kondisi saat ini dengan meningkatkan hasil dan mengadopsi strategi harga untuk memastikan keberlanjutan di masa depan. Sementara itu, Perusahaan akan terus fokus pada teknologi dengan mengoptimalkan mekanisasi panen dan transport," pungkasnya. (end)