33429498
IQPlus, (1/12) - PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul (SIDO) berkomitmen untuk terus mendukung kebijakan pemerintah dalam hal penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap on-grid. Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat yakin bahwa setiap kebijakan yang diambil pemerintah pasti memiliki alasan tertentu.
"Saya apa saja yang dilakukan oleh pemerintah, saya dukung, pasti pemerintah punya alasan," kata Irwan, dikutip Sabtu, 29 November.
Irwan menanggapi soal PLTS on-grid tersebut, karena menurutnya ada salah tafsir tentang berita Sido Muncul Kritik Aturan Baru ESDM, yang terbit di salah satu media online. Tulisan tersebut merupakan kutipan dari kegiatan diskusi yang digelar IESR (Institute for Essential Services Reform) pada Rabu 26 November, di Semarang.
Dalam kesempatan tersebut, Sido Muncul diwakili oleh Iwan Setyo Nugroho (Manager Energi) memaparkan proses penggunaan EBT sejak awal termasuk strategi, capaian, dan hambatan di dalam pelaksanaannya. IESR memaparkan potensi penggunaan PLTS atap, ESDM memaparkan target bauran EBT di Jawa Tengah tidak tercapai.
Irwan memastikan bahwa pihaknya tidak pernah mengkritik kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah. "Buat apa kami mengkritik kebijakan pemerintah, wong pemerintah sudah mati-matian berusaha sebaik mungkin," tegasnya.
Dikatakan Irwan Hidayat, pada presentasinya, Iwan Setyo Nugroho lebih kepada memaparkan cerita tentang penggunaan energi di Sido Muncul. "Jadi dalam presentasi itu kami tidak mengkritik. Kami hanya bilang kalau insentif PLTS hilang insentifnya, tidak banyak orang yang akan investasi. Tetapi sekali lagi itu bukan mengkritik, itu paparan," kata Irwan.
Dalam sesi tanya jawab, saat ditanya tentang insentif untuk industri yang mengimplementasikan energi terbarukan, Iwan Nugroho menjawab bahwa sejauh ini insentif yang diberikan oleh pemerintah masih sebatas apresiasi. Meski demikian, dari sudut pandang industri terkait PLTS atap, Sido Muncul mengapresiasi kebijakan pemerintah terkait pencabutan pembatasan prosentase PLTS atap, dari 15% menjadi berdasarkan kuota melalui permen ESDM no 2 tahun 2024.
Bahkan Sido Muncul berencana menambah kapasitas PLTS atap sekitar 1 Mega Watt lagi karena itu sudah menjadi komitmen dari top manajemen Sido Muncul untuk menggunakan energi terbarukan sebanyak mungkin kalau bisa 100 persen.
Dalam kesempatan tersebut, Irwan Hidayat juga menjelaskan terkait progress penggunaan bauran energi Sido Muncul dalam tiga tahun terakhir ini. Di mana pada 2023, Sido Muncul telah menggunakan 60,57 persen energi biomassa, 23,75 persen listrik PLN, 2,17 persen listrik surya, 11,09 persen gas CNG dan minyak solar 2,42 persen.
Lalu pada tahun 2023, energi biomassa mencapai 60,40 persen, lisrik PLN 24,87 persen, gas CNG 9,78 persen, listrik surya 3,43 persen dan minyak solar 1,51persen. Dan pada tahun 2024, penggunaan biomassa sudah mencaoai 61,23 persen, listrik PLN 23,46 persen, gas CNG 7,48 persen, listrik surya 4,03 persen dan minyak solar 1,63 persen.
"Jadi untuk EBT pada tahun 2024 kami sudah mencapai 91 persen, meningkat dari tahun 2023 yang mencapai 89 persen. Targetnya kami bisa capai 100 persen EBT," tambah Irwan.
Adapun siklus biomassa yang diterapkan di Sido Muncul dimulai dari limbah proses ekstraksi dan sampah organik di area pabrik seluas 39 hektare (ha) digunakan sebagai bahan bakar boiler. Steam yang dihasilkan digunakan untuk proses produksi dan chiller absorpsi.Steam yang dihasilkan oleh boiler biomassa tersebut digunakan untuk proses produksi, untuk memasak produk, memanaskan produk dan juga untuk digunakan di chiller absorpsi. Air dingin dari chiller tersebut digunakan untuk pendinginan ruangan produksi yang hampir semuanya menggunakan AC.
"Kami sudah menerapkan zero waste, jadi tidak ada limbah. Semua limbah jamu kami sulap jadi energi," tutup Irwan. (end)