17127185
IQPlus, (20/6) - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) telah mengidentifikasi tipe alat ukur yang dapat dipergunakan guna mendukung berjalannya program CCS/CCUS.
Selanjutnya, SKK Migas akan menetapkan standarisasi alat pengukuran yang akan menjadi acuan bagi KKKS yang memiliki program carbon capture storage/carbon capture utilization and storage (CCS/CCUS).
Kepala Divisi Produksi dan Pemeliharaan Fasilitas SKK Migas Bambang Prayoga dalam keterangannya di Jakarta, Rabu menyampaikan dengan telah selesainya identifikasi tipe alat ukur yang digunakan sebagai standar pengukuran CO2 menjadi capaian positif dalam upaya mendorong pelaksanaan program CCS/CCUS sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Ia menyampaikan penggunaan alat pengukuran CO2 dalam fase gas sebenarnya bukan hal yang baru karena KKKS juga sudah mulai melakukannya seperti di KKKS Pertamina EP Field Subang telah menjual CO2 kepada PT Aneka Gas Industri (AGI) menggunakan alat ukur orifice meter sejak 2009.
"Berdasarkan pengalaman dan best practise yang sudah dilakukan di Pertamina EP yang juga telah mendapatkan pengakuan dari pengguna, yaitu PT AGI maka menjadi menjadi referensi awal yang kemudian dibahas oleh SKK Migas dan KKKS yang hadir pada Raker Produksi, Metering dan Pemeliharaan Fasilitas. Selanjutnya, SKK Migas akan melanjutkan standarisasi pada alat ukur CO2 yang digunakan KKKS pada program CCS/CCUS," kata Bambang. (end/ant)