06826250
IQPlus, (10/3) - Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk Hery Gunardi mengatakan, peluang bagi BSI untuk naik kelas menjadi bank KBMI IV hanya tinggal menunggu waktu saja seiring dengan bertambahnya modal inti perseroan setiap tahun.
"Untuk naik ke KBMI IV itu kan butuh modal minimal Rp70 triliun. Sekarang BSI kan hampir Rp45-an triliun. Ya, tinggal nunggu waktu saja (untuk menjadi bank KBMI IV)," kata Hery dalam acara peluncuran FP Charity Forum Pemred sekaligus Silaturahmi Ramadhan di Jakarta, Jumat.
Hery mengatakan, setiap tahun perseroan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) akan memutuskan penggunaan laba bersih tidak hanya untuk pembayaran dividen melainkan juga penyisihan laba ditahan yang dapat digunakan sebagai tambahan modal.
Ia optimis, modal inti BSI semakin bertambah setiap tahun sehingga tidak membutuhkan waktu lama bagi perseroan untuk naik kelas dari Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti (KBMI) III menjadi KBMI IV.
"Setiap tahun, bank kalau RUPS itu ada dividend payout ratio dan sisanya menjadi retained earnings. Retained earnings itu untuk menambah modal. Jadi kalau misalnya semakin besar modalnya, mungkin tidak terlalu lama kita masuk ke KBMI IV," kata dia.
Ketika ditanya rencana penggunaan laba bersih tahun buku 2024, Hery mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada arahan lebih lanjut dari pemegang saham. Keputusan penggunaan laba bersih akan diambil dalam RUPST mendatang.
Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae berharap akan ada tambahan enam bank yang bergeser dari KBMI III menjadi KBMI IV dalam dua hingga tiga tahun ke depan.
Menurut Dian, pergeseran bank-bank untuk masuk dalam kategori KBMI yang lebih tinggi tersebut menjadi penting mengingat hal ini sejalan dengan target pertumbuhan perekonomian Indonesia yang cukup tinggi ke depan. Dalam hal ini, peran sektor keuangan termasuk perbankan untuk menyalurkan pembiayaan akan semakin meningkat.
"Bank ini bisa dikatakan size does matter. Ini memang harus terus tetap kita dorong karena semakin besar bank itu tentu akan semakin efisien dan semakin tentu saja memiliki kapasitas untuk ekspansi kredit dan lain sebagainya secara lebih besar," kata Dian. (end/ant)