07637356

IQPlus, (18/3) - Thailand berencana untuk mengurangi separuh jumlah hari yang diizinkan bagi wisatawan asing untuk tinggal tanpa visa menjadi 30 hari karena negara Asia Tenggara itu menindak tegas para pelancong yang memanfaatkan keringanan tersebut untuk terlibat dalam bisnis ilegal, menurut Menteri Pariwisata dan Olahraga Sorawong Thienthong.

Sejak Juli 2024, Thailand telah mengizinkan pemegang paspor dari 93 negara untuk memasuki negara itu untuk pariwisata selama jangka waktu tidak lebih dari 60 hari. Pengurangan menjadi 30 hari telah disetujui secara prinsip oleh berbagai kementerian, berbagai media Thailand melaporkan pada hari Senin (17 Mar), mengutip Surawong.

Asosiasi Agen Perjalanan Thailand telah menyatakan kekhawatiran atas meningkatnya jumlah orang asing yang bekerja atau berbisnis secara ilegal di negara itu, sementara Asosiasi Hotel Thailand mengatakan periode bebas visa yang panjang mungkin sebagian menjadi penyebab peningkatan unit kondominium yang disewakan secara ilegal kepada tamu asing, Bangkok Post melaporkan.

Pariwisata tetap menjadi pendorong utama ekonomi Thailand yang lesu, yang merupakan ekonomi terbesar kedua di kawasan tersebut. Pemerintah menargetkan kedatangan wisatawan asing mencapai lebih dari 40 juta tahun ini, yang akan memecahkan rekor yang ditetapkan pada tahun 2019. Antara Januari dan 9 Maret, Thailand telah menyambut 7,66 juta wisatawan asing, naik 4,4 persen dari tahun sebelumnya. (end/Bloomberg)