33429906
IQPlus, (1/12) - PT WIR ASIA Tbk (WIRG) atau Perseroan mengumumkan keterbukaan informasi penting terkait perubahan struktur kepemilikan dan pengendalian pada entitas cucu, PT Vatar Media Teknologi (VMT), menyusul adanya penambahan modal dan penerbitan saham baru pada 27 November 2025.
Penambahan modal ini dilakukan sebagai upaya penguatan struktur permodalan dan dukungan terhadap kegiatan usaha VMT. VMT, yang sebelumnya merupakan entitas cucu Perseroan, telah menerbitkan 1.900 lembar saham baru dengan nilai nominal dan harga penyertaan masing-masing Rp1.000.000 per saham. Dengan penerbitan saham baru ini, modal disetor VMT meningkat signifikan, dari sebelumnya Rp1.000.000.000 menjadi Rp2.900.000.000.
Aksi korporasi ini memperkenalkan dua investor baru yakni, PT Buana Andalan Nusa (dan/atau afiliasinya) dan PT Lentera Karya Inovasi. PT Buana Andalan Nusa mengambil 696 saham baru dengan total setoran Rp2.400.000.000, sedangkan PT Lentera Karya Inovasi mengambil 1.204 saham baru dengan total setoran Rp4.151.700.000. Selisih pembayaran dari harga nominal saham akan dicatat sebagai agio saham VMT.
Dampak langsung dari transaksi ini adalah dilusi kepemilikan pemegang saham eksisting. Sebelum penambahan modal, PT Vatar Media Raya (VMR), yang sebelumnya mengendalikan VMT sebagai entitas anak Perseroan memiliki 51% saham. Namun, setelah saham baru diterbitkan, kepemilikan VMR terdilusi tajam menjadi 17,59%. Dilusi ini terjadi bukan karena penjualan saham oleh VMR, melainkan murni akibat penerbitan saham baru kepada investor.
Hilangnya mayoritas kepemilikan VMR menyebabkan Perseroan tidak lagi memiliki pengendalian atas VMT. Sesuai dengan PSAK 110 dan Undang-Undang Perseroan Terbatas (UU PT), hilangnya pengendalian ini mengakibatkan VMT tidak lagi diklasifikasikan sebagai entitas anak dan keluar dari struktur entitas cucu Grup Perseroan. WIR Asia selanjutnya akan menghentikan konsolidasi laporan keuangan VMT dan mencatat sisa kepemilikan sebagai aset keuangan atau entitas asosiasi.
Perseroan juga menegaskan bahwa kedua investor baru, PT Buana Andalan Nusa dan PT Lentera Karya Inovasi, tidak memiliki hubungan afiliasi (kepemilikan, pengendalian, atau keluarga) dengan Perseroan, Direksi, Dewan Komisaris, maupun Pemegang Saham Perseroan. Selain itu, transaksi ini juga tidak termasuk Transaksi Afiliasi atau Transaksi Material sesuai dengan peraturan OJK yang berlaku. Dampak finansial utama bagi Perseroan adalah pengakuan gain/loss deconsolidation jika terdapat selisih antara nilai wajar sisa kepemilikan dengan nilai tercatat aset bersih VMT, namun tidak ada dampak material terhadap arus kas Perseroan. (end)