TRUMP KATAKAN DIA TIDAK INGIN US STEEL JADI MILIK JEPANG

  • Info Pasar & Berita
  • 10 Apr 2025

09930323

IQPlus (10/4) - Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Rabu bahwa ia tidak ingin US Steel Corp pergi ke Jepang, yang menunjukkan bahwa ia tidak mendukung tawaran Nippon Steel senilai US$14 miliar untuk produsen baja Amerika tersebut.

Komentar tersebut tampaknya bertentangan dengan tindakan terkini oleh pemerintahan Trump. Pada hari Senin, Trump memerintahkan panel keamanan nasional untuk meninjau kembali tawaran tunai Nippon Steel untuk US Steel guna membantu menentukan apakah "tindakan lebih lanjut" tepat, yang meningkatkan harapan bahwa kesepakatan tersebut dapat memperoleh lampu hijau yang sulit dipahami.

Setelah komentar terbaru Trump, saham US Steel turun sebanyak 14 persen menjadi US$38,57 dalam perdagangan setelah jam kerja sebelum sedikit pulih. Harga tersebut tetap jauh di bawah harga penawaran Nippon Steel sebesar US$55 per saham.

"Kami tidak ingin melihatnya pergi ke Jepang," kata Trump, seraya menambahkan "Kami mencintai Jepang."

"Kami tidak ingin itu pergi ke Jepang atau tempat lain, dan kami bekerja sama dengan mereka," kata Trump.

Komentar tersebut menunjukkan bahwa masa depan kesepakatan tersebut masih belum pasti mengingat adanya perubahan mendadak dalam pemikiran di Gedung Putih.

Pejabat Gedung Putih tidak memberikan perincian tentang komentar Trump atau apakah komentar tersebut bertentangan dengan tindakan hari Senin. "Semuanya selalu menjadi pertimbangan presiden," kata seorang pejabat.

Presiden Joe Biden yang akan lengser telah memblokir penggabungan tersebut pada bulan Januari dengan alasan keamanan nasional.

Setelah keputusan Biden, kedua perusahaan tersebut menggugat Komite Investasi Asing di Amerika Serikat (CFIUS), yang memeriksa risiko keamanan nasional atas investasi asing, dengan tuduhan bahwa Biden telah merugikan keputusan komite dan melanggar hak perusahaan untuk mendapatkan tinjauan yang adil.

Kesepakatan itu diumumkan pada Desember 2023 dan segera mendapat tentangan dari seluruh spektrum politik menjelang pemilihan presiden AS pada 5 November. Baik Trump maupun Biden yang saat itu masih menjadi kandidat berjanji untuk memblokir pembelian perusahaan Amerika yang terkenal itu.

Perusahaan-perusahaan tersebut berpendapat bahwa Biden menentang kesepakatan itu ketika ia mencalonkan diri untuk pemilihan ulang guna memperoleh dukungan dari serikat pekerja United Steelworkers di negara bagian Pennsylvania yang menjadi medan pertempuran, tempat kantor pusat US Steel berada. Pemerintahan Biden telah membela tinjauan itu sebagai hal yang penting untuk melindungi keamanan, infrastruktur, dan rantai pasokan.

Bulan lalu, pemerintahan Trump mengajukan mosi untuk memperpanjang dua tenggat waktu dalam gugatan tersebut guna memberi pemerintah lebih banyak waktu untuk menyelesaikan pembicaraan merger dengan perusahaan-perusahaan tersebut. (end/Reuters)


Kembali ke Blog