TRUMP TINGGALKAN PERTEMUAN G7 LEBIH AWAL KARENA SITUASI TIMTENG

  • Info Pasar & Berita
  • 17 Jun 2025

16730333

IQPlus, (17/6) - Presiden AS Donald Trump meninggalkan pertemuan puncak Kelompok Tujuh di Kanada sehari lebih awal karena situasi di Timur Tengah, Gedung Putih mengatakan pada hari Senin. Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan Trump telah mengajukan tawaran gencatan senjata antara Israel dan Iran.

Trump sebelumnya mendesak semua orang untuk segera mengevakuasi Teheran, dan menegaskan kembali bahwa Iran seharusnya menandatangani kesepakatan nuklir dengan Amerika Serikat.

"Banyak yang telah dicapai, tetapi karena apa yang terjadi di Timur Tengah, Presiden Trump akan meninggalkan kantornya malam ini setelah makan malam dengan para Kepala Negara," kata Sekretaris Pers Karoline Leavitt di X.

G7 telah berjuang untuk menemukan persatuan atas konflik di Ukraina dan antara Israel dan Iran karena Trump secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin dan telah mengenakan tarif pada banyak sekutu yang hadir.

Seorang pejabat AS mengatakan Trump tidak akan menandatangani rancangan pernyataan yang menyerukan de-eskalasi konflik Israel-Iran.

Namun, Macron mengatakan kepergian Trump adalah hal yang positif, mengingat tujuannya adalah untuk mencapai gencatan senjata.

"Memang ada tawaran untuk bertemu dan bertukar pikiran. Tawaran itu dibuat khusus untuk mencapai gencatan senjata dan kemudian memulai diskusi yang lebih luas," kata Macron kepada wartawan.

"Kita harus melihat sekarang apakah kedua belah pihak akan mengikuti."

Para pemimpin G7 dari Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, dan AS, beserta Uni Eropa, telah berkumpul di kawasan resor Kananaskis di Pegunungan Rocky Kanada hingga Selasa.

Berbicara bersama Perdana Menteri Kanada Mark Carney sebelumnya, Trump mengatakan bahwa mantan anggota Kelompok Delapan itu telah salah karena mengusir Rusia pada tahun 2014 setelah negara itu mencaplok Krimea.

"Ini adalah kesalahan besar," kata Trump, seraya menambahkan bahwa ia yakin Rusia tidak akan menginvasi Ukraina pada tahun 2022 jika Putin tidak diusir. (end/Reuters)

Kembali ke Blog