TRUMP: TIONGKOK AKAN PASOK TANAH JARANG SESUAI KESEPAKATAN

  • Info Pasar & Berita
  • 12 Jun 2025

16225496

IQPlus, (12/6)- Presiden AS Donald Trump pada hari Rabu mengatakan China akan memasok tanah jarang terlebih dahulu ke AS sebagai bagian dari perjanjian perdagangan.

Hubungan antara dua ekonomi terbesar di dunia ini sudah .berakhir,. kata Trump dalam sebuah posting di Truth Social, sembari menambahkan, .KITA MENDAPATKAN TOTAL TARIF 55%, CHINA MENDAPATKAN 10%..

Ia menambahkan bahwa magnet dan .tanah jarang apa pun yang diperlukan. akan disediakan terlebih dahulu oleh Tiongkok dan AS pada gilirannya akan memberikan konsesi tertentu seperti mengizinkan mahasiswa Tiongkok untuk berkuliah di perguruan tinggi dan universitas AS.

Kesepakatan tersebut masih menunggu persetujuan akhir antara dirinya dan Presiden Tiongkok Xi Jinping , kata presiden AS tersebut, seraya menambahkan bahwa ia bermaksud untuk bekerja sama erat dengan Xi untuk membuka Tiongkok bagi perdagangan Amerika, dan menggambarkan prospek tersebut sebagai .KEMENANGAN besar bagi kedua negara!!!.

Perwakilan dari kedua belah pihak pada hari Selasa mengungkapkan bahwa kesepakatan telah dicapai pada perdagangan setelah hari kedua pembicaraan tingkat tinggi di London.

"Kami telah mencapai kerangka kerja untuk menerapkan konsensus Jenewa dan seruan antara kedua presiden," kata Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick kepada wartawan.

Pernyataan tersebut menggemakan komentar Li Chenggang, perwakilan perdagangan internasional Tiongkok dan wakil menteri di Kementerian Perdagangan Tiongkok, kepada wartawan.

Elemen tanah jarang dan magnet yang banyak digunakan oleh sektor otomotif dan pertahanan muncul sebagai titik perselisihan utama antara dua ekonomi terbesar dunia.

Kementerian Perdagangan Tiongkok pada awal April memberlakukan pembatasan ekspor pada mineral-mineral penting yang strategis sebagai respons atas kenaikan tarif Trump pada produk ekspor Beijing.

Kedua pihak saling menuduh mengingkari kesepakatan perdagangan awal yang dicapai di Swiss bulan lalu. Namun, investor tetap berharap akan ada terobosan menyusul panggilan telepon minggu lalu antara Trump dan Xi dari Tiongkok.(end/CNBC)



Kembali ke Blog