UBS GROUP TURUNKAN PERINGKAT SAHAM THAILAND JADI NETRAL

  • Info Pasar & Berita
  • 23 Jun 2025

17340037

IQPlus,(23/6) - UBS Group strategist menurunkan peringkat saham Thailand dari "overweight" menjadi netral, dengan alasan ketidakpastian politik terkini yang dapat memengaruhi arah kebijakan dan sentimen investor.

Arus masuk ke skema tambahan untuk dana ESG Thailand kurang menggembirakan, menunjukkan sentimen yang lemah terhadap ekuitas, sementara pemulihan pariwisata dari Tiongkok lebih lemah dari yang diharapkan, tulis ahli strategi termasuk Sunil Tirumalai dalam sebuah catatan pada hari Senin.

Penurunan tersebut menandai pembalikan dari peningkatan peringkat pasar oleh pialang hanya tiga bulan lalu, mengingat munculnya kembali risiko yang mendorong aksi jual di awal tahun. Kurangnya katalis positif jangka pendek dapat membatasi pengembalian ke semester kedua, sementara beberapa faktor pendukung yang diajukan oleh UBS pada bulan Maret "belum berjalan seperti yang diharapkan".

Indeks acuan SET Thailand anjlok ke level terendah dalam lima tahun minggu lalu karena ketidakpastian atas stabilitas pemerintahan Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra yang membayangi prospek ekonomi. Perpecahan yang semakin melebar dalam koalisi yang berkuasa dapat menghambat legislasi utama, melemahkan pembicaraan tarif AS, dan mengguncang kepercayaan investor terhadap aset-aset Thailand yang sudah berkinerja buruk.

Menurut data yang dihimpun Bloomberg, investor asing telah menjual bersih saham negara itu selama lima hari berturut-turut hingga Jumat.

Bursa saham Thailand untuk sementara memperketat pembatasan pergerakan saham harian guna mengelola volatilitas pasar. Saham akan diizinkan naik atau turun sebesar 15 persen dari penutupan sebelumnya, dibandingkan dengan 30 persen sebelumnya.

"Karena kerusuhan di kawasan Timur Tengah, kekhawatiran tentang stabilitas regional dan tren ekonomi global meningkat," kata bursa saham dalam sebuah pernyataan pada Minggu malam. Pembatasan tersebut mulai berlaku pada hari Senin dan akan tetap berlaku hingga 27 Juni. (end/Bloomberg)


Kembali ke Blog