UE KHAWATIR SOAL PENERIMAAN AS TERHADAP KRIPTO BISA GANGGU STABILITAS

  • Info Pasar & Berita
  • 11 Mar 2025

06936041

IQPlus, (11/3) - Para menteri keuangan zona euro khawatir bahwa perubahan kebijakan di bawah pemerintahan baru AS untuk merangkul mata uang kripto dapat memengaruhi kedaulatan moneter dan stabilitas keuangan zona euro, kata pejabat tinggi pada hari Senin (10 Mar).

Minggu lalu, Presiden AS Donald Trump, yang berjanji untuk menjadi "presiden kripto" dalam kampanyenya, menandatangani perintah eksekutif untuk membuat cadangan strategis mata uang kripto dengan menggunakan token yang sudah dimiliki oleh pemerintah, dalam perubahan kebijakan dari pemerintahan sebelumnya.

"Perkembangan kebijakan di yurisdiksi lain dapat memiliki konsekuensi penting bagi kita di sini di Eropa," kata ketua menteri Paschal Donohoe dalam konferensi pers setelah para menteri membahas perkembangan mata uang kripto AS.

"Diskusi-diskusi ini pada dasarnya terkait dengan otonomi kita sendiri dan ketahanan mata uang kita," katanya, seraya menambahkan penciptaan euro digital oleh Bank Sentral Eropa (ECB) kini penting untuk tetap menjadi yang terdepan.

ECB telah berupaya menciptakan euro digital sejak 2020, setelah Facebook mengumumkan setahun sebelumnya bahwa mereka ingin meluncurkan mata uang digitalnya sendiri yang disebut Libra. Rencana Facebook tersebut menimbulkan kekhawatiran di kalangan regulator di AS dan Eropa.

Proyek Libra kemudian berganti nama menjadi Diem dan gagal pada awal 2022, tetapi Pierre Gramegna, kepala dana talangan zona euro, Mekanisme Stabilitas Eropa, mengatakan kepada wartawan bahwa penerimaan AS terhadap mata uang kripto dapat memacu perusahaan teknologi besar untuk kembali meluncurkan sistem pembayaran mereka sendiri.

"(Pembahasan) itu menyoroti bahwa yang dipertaruhkan di sini juga adalah kedaulatan Eropa," kata Gramegna.

"Sikap pemerintah AS terhadap hal ini dibandingkan dengan masa lalu telah berubah: pemerintah AS mendukung mata uang kripto dan khususnya stablecoin berdenominasi dolar AS, yang dapat menimbulkan kekhawatiran tertentu di Eropa bahwa hal itu dapat memicu kembali rencana raksasa teknologi asing dan AS untuk meluncurkan solusi pembayaran massal berdasarkan stablecoin berdenominasi dolar AS," katanya, mengacu pada aset digital yang dipatok dengan dolar AS.

"Jika ini berhasil, hal itu dapat memengaruhi kedaulatan moneter dan stabilitas keuangan kawasan euro," katanya. (end/Reuters)





Kembali ke Blog