03034103
IQPlus, (31/1) - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria menegaskan arti penting kolaborasi berbagai pemangku kepentingan dalam pengembangan regulasi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).
"Keterlibatan proaktif seluruh pemangku kepentingan dalam regulasi dan pengembangan AI sangat penting, sehingga peluang untuk menjadi bagian dari ekosistem AI global dan pemanfaatan teknologi AI yang bermakna di dalam negeri bisa tercapai," katanya dalam dalam acara "Dialog Kebijakan AI" yang digelar di Jakarta, Kamis.
Wamen Nezar menyampaikan, pemerintah membuka ruang bagi seluruh pemangku kepentingan termasuk industri, akademisi, NGO, dan masyarakat luas untuk berkontribusi dalam penyusunan kebijakan yang akan mengoptimalkan manfaat AI sekaligus memitigasi risiko pemanfaatan teknologi AI.
Sebagai langkah awal, Kementerian Komdigi menginisiasi Dialog Kebijakan AI, yang akan berlangsung dalam tujuh sesi diskusi.
Setiap sesi akan membahas potensi dan tantangan AI di berbagai sektor, mulai dari e-commerce, perbankan dan keuangan, kesehatan, pendidikan, ekonomi kreatif, keberlanjutan, hingga isu lintas sektor (cross-cutting issues).
Adapun diskusi pertama diawali dengan sektor e-commerce, yang telah menjadi tulang punggung ekonomi digital Indonesia.
Menurutnya, sektor e-commerce memiliki potensi besar untuk memanfaatkan AI, terutama dengan proyeksi pasar yang diperkirakan mencapai 150 miliar dolar AS pada tahun 2030. (end/ant)