31554491
IQPlus, (12/11) - Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) Agung Budi Waskito mengatakan, WIKA menantikan keputusan atau solusi dari pemerintah bersama Danantara Indonesia terkait dengan penyelesaian utang proyek PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) atau "Whoosh".
"Seperti kita ketahui bahwa proses polemik di kereta cepat sekarang ditangani oleh Danantara. Kita sedang menunggu kira-kira mau jadi seperti apa, apakah misalnya ada restrukturisasi di KCIC-nya. Atau memang ada pengambilalihan daripada investasi para empat pemegang saham, yaitu kereta PT KAI, WIKA, PTPN maupun Jasa Marga menjadi pemerintah, kita sedang menunggu," ujarnya dalam Paparan Publik WIKA di Jakarta, Rabu.
Menurutnya, upaya pemerintah bersama Danantara Indonesia untuk mengambil alih penyelesaian utang proyek KCIC akan berdampak positif bagi WIKA, mengingat perseroan masih menanggung rugi lebih dari Rp6,1 triliun imbas keterlibatan di proyek tersebut.
"Kalau ini diambil oleh pemerintah akan berdampak positif buat WIKA. Dimana tadi kami sampaikan bahwa eksposur WIKA di dalam kereta cepat sebagai investor kira-kira Rp6,1 triliun, belum lagi terkait dengan dispute konstruksi yang kita masih mengalami kerugian,"ujarnya.
Agung menjelaskan, keterlibatan WIKA di dalam proyek KCIC ada dua, pertama menjadi investor dengan melakukan penyertaan modal di PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) sebesar Rp6,1 triliun. (end/ant)