18845687
IQPlus, (8/7) - Bank sentral Australia mempertahankan suku bunga kebijakannya pada 3,85%, dengan mengatakan bahwa mereka membutuhkan lebih banyak waktu untuk menilai data inflasi.
Ekonom yang disurvei oleh Reuters telah memperkirakan penurunan sebesar 25 basis poin menjadi 3,6%.
Dalam pernyataannya pada hari Selasa, Reserve Bank of Australia mengatakan bahwa mereka sedang menunggu "sedikit informasi lebih lanjut untuk mengonfirmasi bahwa inflasi tetap berada di jalur yang tepat untuk mencapai 2,5 persen secara berkelanjutan."
"Meskipun data Indikator CPI bulanan baru-baru ini menunjukkan bahwa inflasi kuartal Juni kemungkinan besar akan sejalan dengan perkiraan, namun, pada margin, inflasi tersebut sedikit lebih kuat dari yang diharapkan," imbuh bank sentral tersebut.
Inflasi Australia berada di bawah ekspektasi sebesar 2,1% pada bulan Mei, terendah sejak Oktober 2024. Pada kuartal pertama, inflasi berada pada 2,4%, bertahan pada level terendah dalam empat tahun.
Tepat setelah rilis data tersebut, indeks S&P/ASX 200 turun 0,24%, sementara dolar Australia menguat 0,79%.
Australia saat ini tengah berjuang menghadapi perlambatan pertumbuhan karena belanja publik menyusut dan permintaan konsumen serta ekspor melemah.
Negara ini mencatat pertumbuhan 1,3% pada kuartal pertama tahun ini, meleset dari ekspektasi jajak pendapat Reuters sebesar 1,5%. (end/CNBC)