04332834

IQPlus, (13/2) - Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva memperingatkan perekonomian Rusia masih menghadapi hambatan yang signifikan. Peringatan itu dikeluarkan meskipun baru-baru ini lembaga yang berbasis di Washington tersebut melakukan peningkatan pertumbuhan ekonomi.

Perekonomian Rusia secara mengejutkan terbukti tangguh di tengah gelombang sanksi Barat dalam hampir dua tahun sejak Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina. Pada akhir Januari, IMF menaikkan perkiraan laju pertumbuhan ekonomi negara tersebut lebih dari dua kali lipat pada tahun ini, menaikkannya dari 1,1% pada Oktober menjadi 2,6%.

Meskipun demikian, Kristalina Georgieva melihat lebih banyak masalah yang akan terjadi di negara berpenduduk sekitar 145 juta jiwa tersebut. Georgieva menjelaskan apa yang dia yakini mendorong pertumbuhan Rusia dan mengapa angka perkiraan tersebut tidak menjelaskan keseluruhannya.

"Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa ini adalah ekonomi perang di mana negara .yang perlu diingat, memiliki penyangga yang sangat besar, dibangun dengan disiplin fiskal selama bertahun-tahun. berinvestasi dalam ekonomi perang ini," tuturnya, dikutip dari CNBC International, Selasa, 13 Februari 2024.

"Jika Anda melihat Rusia, saat ini, produksi meningkat, (untuk) militer, (dan) konsumsi menurun. Dan seperti itulah gambaran Uni Soviet dulu. Tingkat produksi tinggi, tingkat konsumsi rendah," tambahnya.

Pengeluaran pertahanan Rusia meroket sejak perang dimulai. November lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin menyetujui anggaran negara yang meningkatkan belanja militer menjadi sekitar 30% dari belanja fiskal, atau peningkatan hampir 70% dari 2023 hingga 2024.

Belanja pertahanan dan keamanan diperkirakan mencapai sekitar 40% dari total belanja anggaran Rusia tahun ini, menurut analisis Reuters. (end/ba)