29434054

IQPlus, (21/10) - Departemen Keuangan AS mengatakan defisit anggaran AS tumbuh menjadi US$1,8 triliun untuk tahun fiskal 2024, tertinggi di luar era covid. Hal itu karena bunga utang federal melampaui US$1 triliun untuk pertama kalinya dan pengeluaran meningkat untuk program pensiun Jaminan Sosial, perawatan kesehatan, dan militer.

Defisit untuk tahun yang berakhir pada 30 September naik delapan persen, atau US$138 miliar, dari US$1,7 triliun yang tercatat pada tahun fiskal 2023. Itu adalah defisit federal terbesar ketiga dalam sejarah AS, setelah defisit yang didorong oleh bantuan pandemi sebesar US$3,1 triliun pada tahun fiskal 2020 dan US$2,8 triliun pada tahun fiskal 2021.

Mengutip The Business Times, Senin, 21 Oktober 2024, defisit tahun fiskal 2023 telah dikurangi dengan pembalikan biaya sebesar US$330 miliar yang terkait dengan program pinjaman mahasiswa Presiden Joe Biden setelah dibatalkan oleh Mahkamah Agung AS. Tanpa anomali ini, anggaran tersebut akan mencapai lebih dari US$2 triliun.

Kesenjangan anggaran fiskal 2024 yang cukup besar sebesar 6,4 persen dari produk domestik bruto, naik dari 6,2 persen tahun sebelumnya, dapat menimbulkan masalah bagi argumen Wakil Presiden Kamala Harris menjelang pemilihan presiden 5 November bahwa ia akan menjadi pengelola fiskal yang lebih baik daripada lawan dari Partai Republik Donald Trump.

Sebuah lembaga pemikir fiskal, Komite Anggaran Federal yang Bertanggung Jawab, telah memperkirakan rencana Trump akan menumpuk utang baru sebesar US$7,5 triliun, lebih dari dua kali lipat US$3,5 triliun yang dibayangkan dari proposal Harris.

Direktur Anggaran Gedung Putih Shalanda Young menekankan pertumbuhan yang kuat dalam ekonomi AS dan investasi pemerintahan Biden dalam energi bersih, infrastruktur, dan manufaktur canggih.

"Pemerintahan ini telah melakukan ini sambil mempertahankan komitmen terhadap tanggung jawab fiskal dengan memastikan orang-orang terkaya di antara kita dan perusahaan-perusahaan besar membayar bagian mereka yang adil dan memangkas pemborosan pengeluaran untuk kepentingan khusus," pungkas Young. (end/ba)