24036814
IQPlus, (28/8) -Data menunjukkan ekspor Thailand tumbuh pada laju tercepatnya dalam 28 bulan pada Juli seiring meningkatnya permintaan di pasar-pasar utama. Sedangkan Kementerian Perdagangan mempertahankan perkiraannya untuk sedikit peningkatan pengiriman pada 2024.
Mengutip The Business Times, Rabu, 28 Agustus 2024, ekspor, pendorong utama ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara, naik 15,2 persen pada Juli dari tahun sebelumnya, peningkatan terbesar sejak Maret 2022.
Lonjakan tersebut dibandingkan dengan perkiraan peningkatan 6,0 persen dalam jajak pendapat Reuters, dan mengikuti penurunan tahunan 0,3 persen pada Juni.
Impor naik 13,1 persen pada Juli dari tahun sebelumnya, dibandingkan dengan perkiraan peningkatan 2,8 persen dalam jajak pendapat tersebut. Hal itu menyebabkan defisit perdagangan sebesar US$1,37 miliar pada Juli, lebih besar dari perkiraan defisit US$0,52 miliar.
Pada periode Januari hingga Juli, ekspor naik 3,8 persen dari periode yang sama pada 2023, sementara impor naik 4,4 persen, sehingga mengakibatkan defisit perdagangan sebesar US$6,6 miliar untuk periode tersebut. Kementerian mempertahankan target pertumbuhan ekspor untuk tahun penuh pada 1 hingga 2 persen.
"Mata uang baht yang lebih kuat akan memengaruhi ekspor pada Agustus," kata Poonpong Naiyanapakorn, Kepala Kantor Kebijakan dan Strategi Kementerian Perdagangan.
Pengiriman ke AS naik 26,3 persen pada Juli dari tahun sebelumnya dan ekspor ke China naik 9,9 persen, tetapi pengiriman ke Jepang turun 2,5 persen, kata kementerian.
Pengiriman produk agroindustri pada Juli naik 8,7 persen dari tahun sebelumnya, sementara volume ekspor beras turun 0,3 persen tahun ke tahun menjadi 604.000 ton, kementerian menambahkan dalam sebuah pernyataan. (end/ba)