HADAPI ERA VUCA, BRANTAS ABIPRAYA PERKUAT PRINSIP MANAJEMEN RISIKO

  • Info Pasar & Berita
  • 16 Sep 2022

58100326

IQPlus, (16/9) - Penerapan Manajemen Risiko di era VUCA yang merupakan akronim dari Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity (gejolak, ketidakpastian, kompleks, dan ambigu) ini menjadi salah satu aspek penting Perusahaan untuk dapat menjadi lebih agile.

Prinsip Manajemen Risiko dilakukan agar Perusahaan dapat melakukan proteksi serta menciptakan nilai lebih dari tujuan yang telah ditetapkan. Prinsip ini telah ditetapkan. Prinsip ini telah distandarisasi penerapannya melalui ISO 31000 dimana PT Brantas Abipraya (Persero) telah mendapatkannya pada tahun 2021.

Dikenal sebagai salah satu Badan Umum Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang konstruksi, Brantas Abipraya memperkuat prinsip Manajemen Risiko dengan melakukan studi banding ke sesama salah satu mitra BUMN lainnya. Hal ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan penerapan Manajemen Risiko serta melakukan pengembangan terhadap fungsi Manajemen Risiko Perusahaan.

"Brantas Abipraya akan terus belajar, meningkatkan kompetensinya dalam memperkuat prinsip Manajemen Risiko, sehingga Perusahaan dapat melakukan proteksi serta menciptakan nilai lebih dari tujuan yang telah ditetapkan," ujar Miftakhul Anas, Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya dalam keteranganya Jumat (16/9).

Dikatakannya lagi, penguatan Manajemen Risiko inipun tentunya juga sebagai salah satu upaya BUMN yang dikenal terunggul dalam pembangunan infrastruktur air khususnya bendungan untuk mencapai the living company.

Pada prinsipnya semua kegiatan Brantas Abipraya harus dapat diukur dan dievaluasi. Dalam rangka efektivitas pencapaian tujuan BUMN konstruksi ini, Brantas Abipraya harus mampu mengkaji risiko dan menetapkan langkah mitigasinya. Anas menambahkan, mulai dari identifikasi risiko, analisis, evaluasi hingga penanganan risiko yang timbul, semua arus dapat dimitigasi sejak dini dan ditangani dengan baik.

"Sangat disadari pentingnya meningkatkan pemahaman terkait manajemen risiko, sebagai agen pembangunan hal ini sangat diperlukan mengingat terdapat banyak potensi risiko dalam setiap aktifitas Perusahaan. Sebagai Insan Abipraya, mari bersama-sama mengimplementasikan manajemen risiko yang benar dan konsisten sehingga dapat memitigasi risiko yang ada dan meminimalisasi risiko," tutup Anas. (end)


Kembali ke Blog