21149740
IQPlus, (30/7) - Kementerian Perdagangan melalui Badan Kebijakan Perdagangan (BKPerdag) menyelenggarakan Diseminasi Hasil Analisis ke-1 BKPerdag Tahun 2024 secara hibrida di Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga, Surabaya, Selasa (30/7).
Diseminasi yang mengangkat tema "Mengelola Potensi Perdagangan Nasional dan Pasar Global Sebagai Kunci Pertumbuhan Inklusif" ini dilaksanakan berkolaborasi dengan FEB Universitas Airlangga serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur.
Hadir dalam kegiatan ini Kepala BKPerdag, Kasan; Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga, Dian Agustia; Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur, Iwan; dan para narasumber, antara lain, Analis Perdagangan Ahli Madya, Ferry Jacob; Analis Perdagangan Ahli Muda, Ranni Resnia; Analis Perdagangan Ahli Muda, Umar Fakhruddin; serta dimoderatori Sekretaris BKPerdag, Ari Satria.
"Dalam kondisi global dan nasional yang dipenuhi berbagai tantangan, tugas menjaga dan meningkatkan kinerja perdagangan menjadi semakin kompleks. Menyikapi hal tersebut, pada 2025.2029 Kementerian Perdagangan memiliki arah kebijakan dan strategi yang disebut dengan Tri Karsa Transformasi Perdagangan dan Dasa Mandala Kebijakan Perdagangan," ungkap Kepala BK Perdag, Kasan dalam siaran pers Kemendag (30/7).
Kasan menjelaskan, arah kebijakan tersebut nantinya akan meliputi transformasi struktural, integrasi kewilayahan, tata kelola perdagangan yang baik, dan peningkatan sumber daya manusia (SDM).Sedangkan, beberapa tantangan dan peluang yang dihadapi saat ini antara lain pergeseran demografi penduduk dunia, perkembangan geopolitik global, ekonomi hijau dan perdagangan berkelanjutan, serta peningkatan kontribusi perdagangan digital.
"Dengan arah kebijakan dan strategi yang tepat,diharapkan berbagai tantangan tersebut tidak hanya dapat diatasi, namun juga dapat dimanfaatkan secara optimal," jelas Kasan.
Pada 2024, lanjut Kasan, Kementerian Perdagangan memiliki sejumlah program prioritas. Beberapa di antaranya adalah memastikan stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok serta mengembangkan pasar baru dengan prioritas di pasar nontradisional. Untuk perdagangan dalam negeri, Kementerian Perdagangan melakukan beberapa strategi memperkuat ekosistem perdagangan.
"Strategi tersebut meliputi digitalisasi pasar dan peningkatan daya saing usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM); program 1.000 warung; penguatan logistik nasional; dan beberapa program stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok," lanjutnya. (end)