05727935

IQPlus, (27/2) - Harga minyak naik pada hari Senin karena permintaan solar di Eropa, yang terkendala oleh sanksi Rusia dan gangguan pengiriman, mendorong harga lebih tinggi di tengah kegelisahan pasar karena produksi kilang AS dibatasi oleh rencana perombakan, kata para analis.

Minyak mentah berjangka Brent ditutup dengan kenaikan 91 sen, atau 1,11 persen, menjadi US$82,53 per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS berakhir naik US$1,09, atau 1,43 persen, pada US$77,58.

"Kami semua memperhatikan bahan bakar diesel," kata John Kilduff, mitra Again Capital LLC.

Kemerosotan aktivitas penyulingan di AS dan gangguan terhadap perdagangan global telah memperketat pasokan solar dalam beberapa pekan terakhir, sehingga mengurangi tingginya ekspor solar AS ke Eropa pada bulan ini.

Retakan solar di AS sempat melonjak ke level tertinggi dalam empat bulan, yakni lebih dari US$48 per barel pada bulan ini, sehingga menghambat peluang arbitrase untuk mengirimkan bahan bakar ke Eropa.

Pemberontak Houthi yang bersekutu dengan Iran di Yaman nyaris gagal mengenai sebuah kapal tanker berbendera AS pada hari Sabtu, kata Komando Pusat AS. Kapal lain yang ditabrak pemberontak pekan lalu ditinggalkan dan terlihat bocor bahan bakarnya di Laut Merah. (end/AFP)