21658149
IQPlus, (4/8) - Imbal hasil obligasi Treasury 10 tahun sedikit menguat karena investor menilai perkembangan terkait tarif Presiden AS Donald Trump dan menantikan data aktivitas sektor jasa bulan Juli, yang dijadwalkan rilis nanti.
Imbal hasil obligasi acuan 10 tahun lebih tinggi satu basis poin menjadi 4,21% pada pukul 04.15 ET, sementara obligasi 30 tahun kurang dari satu basis poin lebih tinggi menjadi 4,801%. Imbal hasil obligasi Treasury 2 tahun juga naik lebih dari 2 basis poin menjadi 3,702%.
AS diperkirakan akan merilis indeks manajer pembelian non-manufaktur ISM. Analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan angkanya akan mencapai 51,5, naik dari 50,8 pada bulan sebelumnya.
Trump pada hari Senin mengancam akan menaikkan tarif "secara substansial" atas barang-barang India, meskipun ia tidak merinci besarnya. Pekan lalu, ia mengusulkan pungutan sebesar 25% dan "denda" tambahan jika India terus membeli minyak Rusia.
India menepis kritik dari AS dan Uni Eropa atas pembelian minyak Rusia, dengan mengatakan bahwa India "ditargetkan" secara tidak adil setelah Trump memperingatkan tarif yang jauh lebih tinggi.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Senin malam, Kementerian Luar Negeri India mengatakan bahwa mereka baru mulai membeli minyak dari Rusia setelah "pasokan tradisional" dialihkan ke Eropa setelah perang Rusia-Ukraina 2022.
"Hal ini menunjukkan bahwa negara-negara yang mengkritik India justru terlibat dalam perdagangan dengan Rusia. Berbeda dengan kasus kami, perdagangan semacam itu bahkan bukan kewajiban nasional yang vital [bagi mereka]," tambah kementerian tersebut, yang menyasar Uni Eropa dan AS. (end/CNBC)