57092454
IQPlus, (15/9) - Kepala Penasihat Ekonomi V Anantha Nageshwaran menilai ekonomi India seharusnya dapat tumbuh sekitar tujuh persen per tahun dalam dekade ini. Pasalnya pengeluaran investasi diperkirakan meningkat dan ekonomi digital mampu tumbuh.
Sedangkan pemerintah memperkirakan ekonomi terbesar kelima di dunia itu akan tumbuh lebih dari tujuh persen di tahun fiskal ini, setelah tumbuh 13,5 persen pada kuartal April-Juni, laju tercepat dalam setahun. Namun, para ekonom mengatakan pertumbuhan kemungkinan kehilangan momentum di kuartal mendatang.
Hal itu karena suku bunga yang lebih tinggi mendinginkan aktivitas ekonomi. "Sementara lembaga internasional menunjukkan tren pertumbuhan kami sebesar enam persen. Saya merasa tren pertumbuhan akan dengan mudah menjadi tujuh persen per tahun untuk sisa dekade ini dan seterusnya," kata Anantha, dikutip dari The Business Times, Kamis, 15 September 2022.
"Saya mengambil enam persen sebagai tingkat pertumbuhan yang sangat mudah dicapai dan saya menambahkan 0,5 persen berasal dari kumpulan capex (pengeluaran modal) dan 0,5 persen lainnya akan datang dari infrastruktur publik digital yang telah kami buat," tambahnya.
Nageshwaran mengatakan pengeluaran investasi yang dialami pada 2006 hingga 2012 akan kembali dan itu akan menjadi satu pendorong utama untuk pertumbuhan ekonomi. Sedangkan depresiasi rupee lebih dari tujuh persen terhadap dolar AS tahun ini telah mendorong biaya barang-barang impor untuk konsumen dan bisnis.
Akan tetapi Nageshwaran mengatakan negara itu tidak mempertahankan mata uangnya. "Saya tidak berpikir fundamental India sedemikian rupa sehingga kita perlu mempertahankan rupee. Rupee bisa bertahan dengan sendirinya," pungkasnya. (end/ba)