KEMENPERIN : RI - SWISS USUNG PENDIDIKAN VOKASI DUAL SYSTEM

  • Info Pasar & Berita
  • 28 Feb 2025

05835745

IQPlus, (28/2) - Kementerian Perindustrian terus menekankan pentingnya peran sumber daya manusia (SDM) kompeten dalam mewujudkan sektor industri manufaktur yang tangguh dan berdaya saing global. Untuk itu, Kemenperin serius mengembangkan program pendidikan dan pelatihan vokasi untuk menghasilkan SDM industri yang siap kerja, salah satunya melalui kolaborasi strategis dengan pemerintah Swiss yang telah dikenal memiliki pengalaman dalam mengembangkan pendidikan vokasi dual system.

"Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan vokasi dipersiapkan dengan sungguh-sungguh untuk memenuhi dan mengantisipasi kebutuhan industri seiring dengan perkembangan zaman. Oleh karena itu, kami terus berupaya memastikan kesesuaian (link and match) dengan dunia usaha industri, tidak hanya untuk saat ini, tetapi juga pengembangan industri di masa depan," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (27/2).

Kemenperin memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan Skills in Action Forum: Advancing Competitiveness. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Pemerintah Swiss melalui State Secretariat for Economic Affairs (SECO) yang telah menjadi mitra strategis Kemenperin sejak tahun 2018 melalui pelaksanaan program Skills for Competitiveness (S4C) yang diimplementasikan oleh Swisscontact Indonesia.

"Program kerja sama Kemenperin dengan Swiss ini terdiri dari dua fase, dengan fase pertama telah selesai pada tahun 2022 yang diperpanjang hingga tahun 2024 karena adanya pandemi Covid-19, dan pada fase kedua ini dimulai tahun 2024 hingga 2027," ungkap Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Masrokhan.

Masrokhan berharap, kerja sama pada fase kedua ini dapat ditingkatkan dan diperluas ke seluruh unit pendidikan Kemenperin lainnya. .Sehingga dapat diadaptasi secara luas dalam pengembangan pendidikan secara nasional,. tambahnya.

Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Olivier Zehnder menyampaikan, fase kedua kerja sama antara Indonesia dan Swiss fokus untuk mengatasi tantangan yang ada saat ini, terutama upaya untuk lebih meningkatkan kualitas tenaga kerja Indonesia dan memperkuat daya saing sektor swasta.

"Acara hari ini lebih dari sekadar peluncuran fase kedua. Kami sengaja menyebutnya .Skills in Action. karena kami ingin menunjukkan bagaimana pengembangan keterampilan, melalui penerapan pendekatan ganda, secara langsung dapat meningkatkan daya saing tenaga kerja dan bisnis, terutama sektor IKM. Pendekatan ini memastikan bahwa lulusan siap kerja dan perusahaan memiliki akses terhadap tenaga kerja terampil yang mereka butuhkan, terutama di sektor industri dan pariwisata," jelasnya. (end)

Kembali ke Blog