KINERJA 2024 BERHASIL MONCER, SURYA BIRU (SBMA) PASANG TARGET TINGGI DI 2025

  • Info Pasar & Berita
  • 10 Apr 2025

09941660

IQPlus, (10/4) - PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) sepanjang tahun 2024 berhasil membukukan lonjakan laba bersih hingga 182,24 persen menjadi Rp13,35 miliar dibandingkan periode tahun 2023 Rp4,73 miliar. Sehingga laba per saham dasar SBMA naik ke 14,37 dari sebelumnya 5,09.

Merujuk data laporan keuangan SBMA yang disampaikan pada laman keterbukaan informasi BEI, Perseroan berhasil melakukan penjualan hingga Rp131,67 miliar di tahun lalu, naik 16,14 persen dari tahun 2023 yang hanya Rp113,36 miliar.

Pendapatan produk masih mendominasi di angka Rp126,96 miliar dan pendapatan jasa di Rp4,71 miliar. Untuk jenis produk dengan penjualan tertinggi adalah Acetylene Rp36,49 miliar, oxygen Rp33,04 miliar, Argon Rp16,37 miliar, Nitrogen Rp16,30 miliar, Karbondioksida Rp7,02 miliar dan Gas Campuran Rp17,71 miliar.

Rini Dwiyanti Direktur Utama SBMA mengatakan, kinerja perseroan tumbuh pesat berkat penguatan Infrastruktur yang terealisasi selama 2024 dimana perseroan telah berhasil merealisasikan berbagai rencana strategis yang telah disusun pada tahun sebelumnya sebagai bagian dari upaya peningkatan kapasitas operasional dan pelayanan kepada pelanggan.

"Salah satu pencapaian utama adalah pembelian 3.500 cylinder baru kapasitas 6m3, ada pula 150 VGL baru kapasitas 175 liter dan 5 iso tank baru kapasitas 20m3. Semua komponen ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan pasokan gas yang lebih stabil dan memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang," ujar Rini, dalam keterangannya, Kamis 10 April 2025.

Dalam rangka memperkuat armada distribusi, Perseroan juga telah menambah empat unit Lorry Tank yang akan digunakan dalam transportasi liquid gas dalam jumlah besar dengan lebih efisien dan aman. Kehadiran armada tersebut diharapkan dapat meningkatkan fleksibilitas operasional dan mempercepat proses pengiriman ke berbagai wilayah, sehingga pelayanan kepada pelanggan menjadi lebih optimal.

Guna memperlancar proses distribusi dan meningkatkan jangkauan pengiriman, Perseroan juga telah menambah sembilan unit truk baru. Dengan tambahan armada tersebut, Perseroan semakin siap untuk menjangkau lebih banyak pelanggan serta memastikan distribusi gas berjalan dengan lancar dan tepat waktu.

Penguatan infrastruktur tersebut tidak hanya berkontribusi pada optimalisasi layanan, tetapi juga membuka peluang bisnis yang lebih luas. Dengan kemampuan operasional yang semakin solid, Perseroan berhasil memperoleh kepercayaan lebih dari para mitra bisnis, yang ditandai dengan perolehan kontrak baru serta perpanjangan kontrak lama melalui addendum. Hal ini mencerminkan komitmen Perseroan dalam menjaga standar pelayanan terbaik, meningkatkan efisiensi distribusi, serta memastikan keberlanjutan pasokan energi bagi pelanggan.

Sedangkan Julianto Setyoadji selaku Direktur Operasional menyatakan pandangan untuk tahun 2025, lebih optimis karena secara market baru perseroan semakin tumbuh seiring target Pemerintah melakukan hilirisasi industri wilayah Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) dan pengembangan energi Hijau terkait PLTA di Wilayah Kaltara.

"Kepercayaan customer existing, pada sektor Mining (Batu Bara), Oil & Gas (Akan beroperasinya RDMP) dan Plantation yang berkembang di seluruh Wilayah Kalimantan. Teknologi aplikasi yang berkembang dengan pada penggunaan produk Plant Gas Industri dan Special Gas," ujar Julianto.

Pada Q1-2025, sejauh ini masih sesuai target dan market menyesuaikan dengan kondisi keagamaan. Untuk prospek kerjasama jangka panjang dengan sektor mining untuk menjamin utilisasi dan proyeksi kenaikan kapasitas produksi.

SBMA pada tahun 2024, berhasil mengontrol beban pokok pendapatan di angka Rp62,15 miliar atau hanya tipis dari tahun sebelumnya Rp59,72 miliar. Sehingga laba bruto naik 29,59 persen jadi Rp69,51 miliar dari Rp53,64 miliar.

Adapun beban umum dan administrasi di tahun 2024 tercatat Rp49,37 miliar, beban bunga dan keuangan Rp3,04 miliar dan penghasilan lain-lain Rp141,23 miliar. Sehingga laba sebelum pajak penghasilan naik 126,41 persen jadi Rp17,23 miliar dari Rp7,61 miliar. Kewajiban pajak yang digunakan oleh PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) untuk pemasukan negara mencapai Rp3,87 miliar.

Dari sisi neraca, SBMA memiliki total aset per 31 Desember 2024 senilai Rp289,97 miliar, naik persen dari tahun sebelumnya Rp276,17 miliar. Adapun kenaikan aset perseroan karena ekuitas yang naik jadi Rp227,89 miliar dari Rp215,44 miliar dan liabilitas di angka Rp62 miliar. Untuk posisi keuangan lain yang patut di cermati adalah kas dan Bank yang dimiliki oleh Surya Biru Murni Acetylene (SBMA) pada akhir tahun lalu yang melonjak menjadi Ro10,42 miliar dari sebelumnya hanya Rp4,75 miliar. (end)


Kembali ke Blog