11352032

IQPlus, (24/4) - Nokia melaporkan laba kuartal pertama jauh di bawah ekspektasi pasar pada hari Kamis dan menandai gangguan jangka pendek dari tarif AS dengan perkiraan dampak antara 20 juta dan 30 juta euro terhadap laba kuartal kedua.

Laba operasi yang sebanding turun menjadi 156 juta euro pada kuartal pertama tahun 2025, meleset 36 persen dari perkiraan rata-rata 243,83 juta euro oleh analis yang disurvei oleh LSEG.

Biaya satu kali di divisi jaringan selulernya berdampak 120 juta euro pada margin kuartalan, kata perusahaan itu.

Penjualan Nokia di Amerika Utara terus tumbuh meskipun pangsa pasarnya kalah dari pesaingnya dari Nordik, Ericsson, yang mencerminkan kekuatan pasar yang baru setelah bertahun-tahun melemah.

Namun, tarif yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump kini dapat melawan tren ini, karena perusahaan mungkin menghentikan pesanan karena khawatir harga akan naik.

Perusahaan yang berkantor pusat di Finlandia itu juga mengumumkan perpanjangan kemitraan strategis selama beberapa tahun dengan T-Mobile di AS untuk memperluas jangkauan jaringan 5G milik operator tersebut.

"Telekomunikasi bukanlah tempat di mana pelanggan cenderung mengubah pengeluaran mereka," kata CEO Nokia Justin Hotard kepada wartawan.

Penjualan bersih kuartalannya mencapai 4,39 miliar euro, turun 3 persen berdasarkan mata uang konstan dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan sedikit lebih rendah dari 4,41 miliar euro yang diharapkan oleh para analis.

Nokia mengonfirmasi prospeknya untuk sisa tahun ini, yang sekarang mencakup akuisisi Infinera, tetapi mengatakan mencapai kisaran teratas untuk laba operasi akan lebih menantang daripada yang diharapkan sebelumnya. (end/Reuters)