31734640
IQPlus, (14/11) - Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas, Amich Alhumami; Kepala Badan Riset Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko; dan Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams PSM bersama-sama meluncurkan kolaborasi inovatif terbaru Platform Kemitraan Pengetahuan Australia-Indonesia atau yang dikenal sebagai KONEKSI.
Inisiatif ini menandai langkah maju dalam sektor riset dan inovasi Indonesia, serta menunjukkan komitmen bersama kedua negara tetangga untuk mendorong kemajuan dan kemakmuran melalui kemitraan.
Deputi Amich menyampaikan potensi transformatif KONEKSI, "Program ini diharapkan dapat menjadi praktik baik dan fondasi terciptanya triple helix kolaborasi Indonesia dan Australia."
Kolaborasi yang dimaksud adalah kerja sama yang melibatkan pemerintah, industri, dan institusi riset kedua negara yang mendorong hilirisasi penelitian dan pengembangan menjadi teknologi tepat guna untuk kepentingan masyarakat dan pembangunan nasional.
KONEKSI mendorong kemitraan kolaboratif antara lembaga pengetahuan di Indonesia dan Australia untuk menyelenggarakan penelitian bersama.
"Saya senang dapat meluncurkan sebuah kolaborasi baru antara Australia dan Indonesia dalam bidang pengetahuan dan inovasi, yang memperkuat kerja sama kedua negara dalam mengatasi tantangan-tantangan sosial dan ekonomi," ujar Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams PSM.
"KONEKSI telah menghasilkan capaian yang sangat signifikan, dengan terpilihnya 38 penerima hibah riset di bidang lingkungan dan perubahan iklim, yang melibatkan lebih dari 100 kemitraan antara institusi-institusi di Australia dan Indonesia," tambahnya.
KONEKSI mendukung kemitraan yang tanggap akan kesenjangan pengetahuan, khususnya dalam memperkaya pengetahuan lokal, untuk menciptakan kebijakan dan inovasi inklusif yang responsif terhadap berbagai isu.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim mengungkapkan antusiasme terhadap program KONEKSI yang dicanangkan lima tahun ke depan.
Menteri Nadiem mengemukakan sinergi dan kolaborasi yang terjalin dalam program KONEKSI akan semakin menguatkan ekosistem riset di kedua negara. "Hadirnya program KONEKSI yang menjadikan riset sebagai basis dari siklus knowledge to policy dan knowledge to innovation akan membuat hasil penelitian yang dilakukan perguruan tinggi di Indonesia akan berdampak lebih luas dan semakin bermakna," ujar Menteri Nadiem.
Inisiatif KONEKSI merupakan bukti hubungan erat dan visi bersama Australia dan Indonesia dalam bidang riset dan inovasi. Melanjutkan momentum panggilan proposal pertama mengenai lingkungan dan perubahan iklim yang menghasilkan kemitraan antara Indonesia-Australia dan penelitian untuk dampak kebijakan dan inovasi, Pemerintah Indonesia dan Australia dengan bangga mengumumkan tema untuk panggilan proposal selanjutnya mengenai transformasi digital di bidang kesehatan, energi, dan keamanan pangan termasuk ekonomi biru. KONEKSI menantikan kemitraan mendatang dan solusi inovatif yang akan dihasilkan dari panggilan proposal yang akan diluncurkan dalam waktu dekat. (end)