31329509
IQPlus, (10/11) - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyatakan akan memperkuat ekosistem jasa perdagangan property di Indonesia. Salah satunya melalui pengembangan jasa perantaraan perdagangan properti (brokerproperti)agar lebih profesional, di antaranya melalui peningkatan kapasitas dan sertifikasi.
Dalam siaran pers Kemendag (9/11) disebutkan Kementerian Perdagangan akan menyempurnakan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor Nomor 51 Tahun 2017 tentang Perusahaan Perantara Perdagangan Properti. Pemerintah meyakini kebangkitan properti akan mendorong kebangkitan perekonomian nasional.
Hal ini ditegaskan Mendag Zulkifli Hasan dalam pembukaan "The Biggest Real Estate Summit 2023" pada Kamis, (9/11) di Jakarta. Hadir pada acara ini Ketua Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) Lukas Bong. Turut mendampingi Mendag Zulkifli Hasan yaitu Sekretaris Jenderal Kemendag Suhanto.
"Saat ini kewajiban memiliki dua orang tenaga ahli tidak kompetitif dan berdaya saing pascaimlementasi Undang-undag Cipta Kerja. Oleh karena itu pemerintah tengah menyusun revisi Permendag 51 Tahun 2017 untuk mendorong peningkatan profesionalisme broker properti melalui sertifikasi kompetensidengan meminta masukan dari asosiasi, termasuk jasa perantaraan perdagangan properti,"ujar Mendag Zulkifli Hasan.
Dalam sambutannya, Mendag Zulkifli Hasan menekankan beberapa hal yang perlumenjadi perhatian para pelaku jasa perantaraan perdagangan properti, diantaranya terkait pencegahan tindak pidana pencucian uang (TPPU), pemberantasan mafia tanah, peningkatan kompetensi melalui sertifikasi kompetensi, serta penerapan konsep smart citydan green building."Kemendag mendukung penuh agar bisnis sektor properti cepat pulih dan menghasilkan banyak keuntungan.
Ini merupakan tugas pemerintah karena dengan pelaku usaha yang mendapat keuntungan maka pajak yang disetor semakin banyak dan jumlah pegawai meningkat. Tugas pemerintah membuat ekosistem di berbagai bidang usaha agar negara maju,"terang Mendag Zulkifli Hasan.
Dalam sambutannya, Mendag Zulkifli Hasan juga menyampaikan, saat ini dunia sedang tidak baik-baik saja, khususnya dalam bidang ekonomi. Salah satu penyebabnya adalahkondisi geo politik perang Rusia-Ukraina ditambah Israel-Palestina yang masih berkecamuk. Akibatnya, harga energi dan pangan dunia semakin meningkat.
Hal ini diperparah dengan perubahan iklim yang tidak menentu yang berakibat mundurnya musim tanam dan masa panen sehingga harga pangan semakin meningkat.
Namun, lanjut Mendag Zulkifli Hasan, di tengah situasi tersebut neraca perdagangan Indonesia tetap mempertahankan tren surplus sejak Mei 2020 atau selama 41 bulan berturut-turut.
Pada Januari-September 2023 surplus mencapai USD 27,75 miliar. Selain itu, ekonomi Indonesia juga tetap tumbuh 4,94 persen pada Triwulan III-2023.
"Ini harus disyukuri dan mudah-mudahan pelaku jasa properti semakin tumbuh dan semakin untung,"tambah Mendag Zulkifli Hasan. (end)