57071121
IQPlus, (15/9) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebutkan harga komoditas, kinerja Badan Layanan Usaha (BLU) Kementerian/Lembaga (K/L) hingga dividen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan mengerek target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tahun 2023.
"Kesepakatan Panitia Kerja A untuk menaikkan target PNBP sebesar Rp15,1 triliun cukup signifikan, jadi naik dari Rp426,3 triliun ke Rp441,4 triliun," ungkap Sri Mulyani dalam Rapat Kerja dengan Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (Banggar DPR) di Jakarta, Rabu.
Ia memerinci perubahan target PNBP tahun depan terdiri dari penerimaan sumber daya alam (SDA) yang naik Rp7,2 triliun dari RAPBN Rp188,7 triliun menjadi Rp196 triliun pada Kesepakatan Panja, serta pendapatan dari kekayaan negara dipisahkan (KND) yang naik Rp5 triliun dari Rp44,1 triliun menjadi Rp49,1 triliun.
Kemudian, terdiri pula dari PNBP lainnya yang meningkat Rp2,9 triliun dari Rp110,4 triliun menjadi Rp113,3 triliun serta penerimaan BLU yang tetap sebesar Rp83 triliun.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani juga mengusulkan tambahan belanja negara pada tahun 2023 sebesar Rp19,4 triliun yang didapat dari perkiraan penerimaan pendapatan negara yang juga bertambah dengan nilai yang sama.
Usulan tersebut berasal dari kesepakatan Panitia Kerja A pemerintah bersama Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (Banggar DPR).
"Dengan demikian belanja negara akan naik dari Rp3.041,7 triliun menjadi Rp3.061,2 triliun," ungkap Sri Mulyani. (end/ant)