MENKEU WASPADAI DAMPAK KONFLIK IRAN-ISRAEL KE PEREKONOMIAN RI

  • Info Pasar & Berita
  • 18 Jun 2025

16825795

IQPlus, (18/6) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mewaspadai dampak konflik Iran-Israel terhadap perekonomian Indonesia.

Dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi Juni 2025 di Jakarta, Selasa, Sri Mulyani menjelaskan eskalasi konflik kedua negara di Timur Tengah itu telah memicu lonjakan harga minyak lebih dari 8 persen, dari posisi di bawah 70 dolar AS per barel menjadi 78 dolar AS per barel.

Meski kini harga minyak telah terkoreksi ke level 75 dolar AS per hari, Sri Mulyani menyebut ketegangan Iran-Israel memiliki dampak yang cukup signifikan.

"Ini adalah suatu kejadian yang bisa langsung memengaruhi kondisi perekonomian secara sangat signifikan, baik melalui harga komoditas maupun dari sisi nilai tukar, suku bunga, dan aliran modal,"kata Sri Mulyani.

Bersamaan dengan eskalasi konflik Timur Tengah, kebijakan fiskal ekspansif Amerika Serikat (AS) berpotensi menyebabkan sentimen terhadap fiskal negara maju menjadi negatif, sehingga bisa meningkatkan imbal hasil surat utang pemerintah AS (US Treasury).

Gejolak-gejolak itu menimbulkan dua risiko utama, yaitu ketidakpastian harga minyak dan pelemahan ekonomi global.

"Itu kombinasi yang harus kita waspadai, baik efek tekanan harga atau inflasi maupun kenaikan imbal hasil karena geopolitik dan kebijakan fiskal. Kedua hal ini menyebabkan dampak kepada seluruh dunia, termasuk Indonesia," ujar Sri Mulyani.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengajak sektor swasta untuk berpartisipasi memenuhi kebutuhan anggaran pembangunan infrastruktur yang diproyeksikan mencapai 625 miliar dolar AS hingga 2029.

"Total investasi yang dibutuhkan untuk infrastruktur periode 2025 hingga 2029 sekitar 625 miliar dolar AS. Anggaran negara hanya memenuhi sekitar 40 persen. Jadi, kita menghadapi kesenjangan pembiayaan,"katanya. (end/ant)



Kembali ke Blog