33430272
IQPlus, (1/12) - Kepala ekonom OECD Clare Lombardelli mengatakan Federal Reserve dan European Central Bank (ECB) perlu mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama dari perkiraan investor. Hal itu untuk memastikan inflasi tidak memengaruhi perekonomian mereka.
Organisasi yang berbasis di Paris ini mengatakan dalam prospek ekonominya bahwa penurunan suku bunga hanya akan dimulai di Amerika Serikat (AS) pada paruh kedua 2024, dan baru terjadi pada musim semi 2025 di kawasan euro.
Mengutip The Business Times, Jumat, 1 Desember 2023, hal tersebut sangat kontras dengan ekspektasi pasar, yang saat ini memperkirakan The Fed dan ECB akan segera melakukan pelonggaran kebijakan pada paruh pertama tahun depan.
"Ada banyak kekuatan pada konsumen Amerika pada khususnya sehingga apa yang kami perkirakan adalah dibutuhkan lebih banyak waktu agar inflasi kembali menunjukkan tren penurunan yang terus-menerus dan kembali ke target. Kebijakan moneter harus tetap bersifat restriktif untuk jangka waktu tertentu," kata Lombardelli
Di kawasan euro, dia mengatakan, OECD memperkirakan tingkat inflasi akan turun secara perlahan, bahkan ketika mereka memangkas perkiraan pertumbuhan untuk blok tersebut. "Kami telah melihat rekor tingkat inflasi sebagai respons terhadap guncangan yang dialami perekonomian dan akan memerlukan waktu untuk mencapai target," pungkas Lombardelli. (end/ba)