OPEC RAMAL EKONOMI GLOBAL ATASI TANTANGAN BESAR

  • Info Pasar & Berita
  • 08 Nov 2023

31129925

IQPlus, (8/11) - Sekretaris Jenderal OPEC Haitham Al Ghais memperkirakan ekonomi global akan tumbuh dan mendorong permintaan bahan bakar. Prediksi itu muncul meskipun terdapat tantangan makro, termasuk inflasi dan suku bunga yang tinggi.

Ia mengatakan Amerika Serikat (AS) baik-baik saja, sementara Eropa sedang kesulitan. Bahkan Tiongkok, yang telah keluar dari lockdown lebih lambat dari perkiraan, memperkirakan pertumbuhan sebesar 4,5-5 persen atau melampaui Eropa.

"Ketika kita berbicara tentang permintaan dan prospek kita, mungkin untuk jangka pendek hingga menengah, kita masih melihat pertumbuhan ekonomi global yang sehat meskipun ada banyak tantangan dan tekanan," ujarnya, pada Konferensi Minyak Mentah Eropa Argus di London, dilansir dari The Business Times, Rabu, 8 November 2023.

Data resmi menunjukkan impor minyak mentah Tiongkok pada Oktober tumbuh dari tahun ke tahun dan bulan ke bulan, sementara total ekspornya mengalami kontraksi lebih cepat dari perkiraan.

Ekspektasi penurunan produksi minyak mentah oleh perusahaan penyulingan yang berbasis di Tiongkok antara November dan Desember dapat membatasi permintaan minyak dan memperburuk penurunan harga.

Namun, Al Ghais mengatakan, pertumbuhan permintaan di India dan wilayah lain di Asia terlihat positif, dan sektor penerbangan secara global diperkirakan terus mendorong permintaan bahan bakar. "Di sektor penerbangan, masih ada ruang untuk perbaikan, jadi kami cukup positif terhadap permintaan," ujarnya.

Sedangkan Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya yang dipimpin oleh Rusia, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, akan bertemu akhir bulan ini untuk menetapkan kebijakan. Dia mengatakan OPEC+ telah bersikap proaktif dan mengambil tindakan preventif untuk mencapai pasar minyak mentah yang stabil.

Ketika ditanya tentang pandangannya mengenai perubahan arus perdagangan minyak global karena Eropa menghindari bahan bakar Rusia sejak perang Ukraina, Al Ghais mengatakan, perubahan telah terjadi sebelum konflik dimulai pada Februari tahun lalu dan pasarlah yang akan menentukannya.

"Pada akhirnya, barel akan mengalir ke mana pun yang merupakan pusat permintaan terbaik, dengan harga terbaik,. pungkasnya. (end/ba)

Kembali ke Blog