56134154
IQPlus, (14/9) - Bursa Saham Eropa diperkirakan dibuka melemah pada perdagangan hari Rabu ini karena investor bereaksi terhadap data inflasi terbaru dari AS.
Saham A.S. turun tajam pada hari Selasa setelah laporan inflasi penting Agustus datang lebih panas dari yang diharapkan, melukai optimisme investor untuk mendinginkan harga dan Federal Reserve yang kurang agresif.
Inflasi indeks harga konsumen (CPI) AS naik 0,1% untuk bulan tersebut dan 8,3% setiap tahun di bulan Agustus, Biro Statistik Tenaga Kerja melaporkan Selasa, menentang ekspektasi ekonom bahwa inflasi utama akan turun 0,1% bulan ke bulan.
Core CPI, yang tidak termasuk biaya makanan dan energi yang mudah menguap, naik 0,6% dari Juli dan 6,3% dari Agustus 2021.
Laporan tersebut memicu spekulasi lebih lanjut bahwa Federal Reserve AS akan melanjutkan kebijakan agresif pengetatan kebijakan moneter.
Laporan inflasi adalah salah satu bagian terakhir dari data inflasi yang akan dilihat Fed menjelang pertemuan September, di mana bank sentral diperkirakan akan memberikan kenaikan suku bunga 0,75 poin persentase ketiga berturut-turut dalam upaya memerangi inflasi yang tinggi.
India akan melihat lonjakan investasi, menurut Morgan Stanley, yang analisnya menulis catatan berjudul "Cara Memainkan Boom Capex yang Akan Datang di India."
Sementara itu CNBC Pro menyoroti 3 saham yang menurut bank akan diuntungkan sebagai akibat dari pengeluaran besar. (end/cnbc)