16842381
IQPlus, (18/6) - Gubernur bank sentral Tiongkok mengumumkan rencana untuk mempromosikan penggunaan yuan digital secara internasional dan menyerukan pengembangan sistem mata uang global multipolar, di mana beberapa mata uang mendominasi ekonomi dunia.
Tiongkok akan mendirikan pusat operasi internasional untuk e-CNY di Shanghai, kata Pan Gongsheng dari Bank Rakyat Tiongkok pada hari Rabu (18 Juni) di Forum Lujiazui, sebuah pertemuan para eksekutif dan regulator industri keuangan.
Para pembuat kebijakan juga akan memajukan rencana untuk meluncurkan perdagangan berjangka yuan di kota tersebut, katanya, untuk menyediakan alat lindung nilai risiko baru bagi para investor.
"Mengembangkan sistem moneter internasional multipolar akan membantu memperkuat batasan kebijakan pada negara-negara yang memiliki mata uang berdaulat, meningkatkan ketahanan sistem, dan menjaga stabilitas keuangan global dengan lebih baik," kata Pan. Sistem seperti itu akan membuka jalan bagi beberapa mata uang untuk memegang kendali di wilayah masing-masing, sehingga mengurangi ketergantungan pada dolar AS.
Ia mengharapkan beberapa mata uang global utama dapat hidup berdampingan dalam persaingan dan saling mengawasi.
Seruan Pan muncul karena tarif yang tidak menentu dan kebijakan luar negeri Presiden AS Donald Trump telah merusak kepercayaan investor terhadap aset dolar AS.
Hal ini juga terjadi di tengah meningkatnya minat global terhadap mata uang kripto, termasuk stablecoin . jenis mata uang kripto yang didukung oleh suatu aset dan memiliki harga yang stabil.
Pan mengatakan bahwa teknologi digital telah mengungkap kelemahan dalam sistem pembayaran lintas batas tradisional, yang kurang efisien, dan rentan terhadap risiko geopolitik.
"Infrastruktur pembayaran lintas batas tradisional dapat dengan mudah dipolitisasi dan dijadikan senjata, dan digunakan sebagai alat untuk sanksi sepihak, yang merusak tatanan ekonomi dan keuangan global," kata Pan. (end/Reuters)