13948270

IQPlus, (20/5) - Pemerintah Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2026 berada di kisaran 5,2 persen hingga 5,8 persen, sementara defisit anggaran diperkirakan berada di kisaran 2,48 persen hingga 2,53 persen dari PDB, kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kepada DPR, Selasa.

Prakiraan tersebut, beserta prediksi imbal hasil obligasi dan nilai tukar rupiah, diungkapkan saat pemerintah menjabarkan dasar anggaran 2026. Anggaran tersebut akan menjadi anggaran pertama yang disiapkan di bawah Presiden Prabowo Subianto, yang mulai menjabat pada bulan Oktober.

Kementerian Keuangan mengatakan rencana fiskal 2026 akan mendukung program prioritas Prabowo, termasuk program unggulan makanan gratis untuk sekitar 83 juta pelajar dan ibu hamil.

Pada tahun 2025, target pertumbuhan PDB ditetapkan sebesar 5,2 persen. Prabowo telah berjanji untuk meningkatkan pertumbuhan menjadi 8 persen pada akhir masa jabatannya pada tahun 2029. Defisit anggaran yang diproyeksikan antara 2,48 persen dan 2,53 persen dari PDB untuk tahun 2026 dibandingkan dengan defisit yang direncanakan sebesar 2,53 persen dari PDB tahun ini dan defisit tahun 2024 sebesar 2,29 persen dari PDB. (end/Reuters)