07432349

IQPlus, (15/3) - Penjualan ritel Amerika Serikat (AS) meningkat kembali pada Februari, didorong oleh peningkatan di dealer mobil dan SPBU. Namun demikian, belanja konsumen melambat karena rumah tangga bergulat dengan inflasi dan biaya pinjaman yang lebih tinggi.

Mengutip The Business Times, Jumat, 15 Maret 2024, penjualan ritel naik 0,6 persen bulan lalu, Biro Sensus Departemen Perdagangan mengatakan. Data untuk Januari direvisi lebih rendah untuk menunjukkan penjualan turun 1,1 persen, bukan 0,8 persen seperti yang dilaporkan sebelumnya.

Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan penjualan ritel, yang sebagian besar berupa barang dan tidak disesuaikan dengan inflasi, naik 0,8 persen di Februari.

Penjualan tertahan di Januari sebagian karena suhu yang sangat dingin dan kesulitan dalam menyesuaikan data terhadap fluktuasi musiman. Dengan hilangnya sebagian besar faktor-faktor tersebut, penjualan kembali ke pola yang lebih normal. Penjualan ritel tidak termasuk mobil, bensin, bahan bangunan dan jasa makanan tidak berubah di Februari.

Apa yang disebut sebagai ukuran penjualan ritel inti ini paling berkaitan erat dengan komponen belanja konsumen dalam produk domestik bruto (PDB). Penjualan inti untuk Januari direvisi dan menunjukkan penurunan sebesar 0,3 persen, bukan 0,4 persen seperti yang dilaporkan sebelumnya.

Belanja konsumen melambat pada kuartal pertama, setelah membantu mendorong pertumbuhan ekonomi pada kuartal Oktober hingga Desember. Namun belanja negara masih didukung oleh pasar tenaga kerja yang cukup ketat. Para ekonom memperkirakan resesi tidak akan terjadi dalam waktu dekat. (end/ba)