16834623
IQPlus, (18/6 ) - Saham Wilmar International anjlok pada Rabu pagi setelah otoritas Indonesia menyita 11,8 triliun rupiah (S$928 juta) dari perusahaan induknya Wilmar Group dalam kasus korupsi kelapa sawit.
Pada pukul 09.08 pagi, harga saham tersebut diperdagangkan pada S$2,89, turun S$0,12 atau sekitar 4 persen dari harga penutupan Selasa sebesar S$3,01, dengan 4,9 juta saham telah berpindah tangan. Ini adalah level terendah yang dicapai harga sahamnya dalam lebih dari lima tahun.
Pada pukul 09.54 pagi, harganya sedikit pulih menjadi S$2,91, masih turun S$0,10 atau 3,3 persen dari harga penutupan Selasa, dengan 9,5 juta saham telah berpindah tangan.
Hal ini terjadi saat otoritas Indonesia tengah menyelidiki Wilmar Group dan dua perusahaan kelapa sawit lainnya, yang mereka tuduh telah membayar suap untuk mendapatkan izin ekspor antara Januari dan April 2022.
Wilmar International adalah anak perusahaan Wilmar Group yang terdaftar di bursa saham Singapura.
Pada hari Selasa, seorang juru bicara dari Kantor Kejaksaan Agung Indonesia mengatakan bahwa penyitaan tersebut merupakan bagian dari upayanya untuk memulihkan kerugian negara yang berasal dari tindakan korupsi. (end/bussinesstimes.com)