54101412
IQPlus, (12/9) - Wakil Ketua The Fed Lael Brainard mengatakan bank sentral Amerika Serikat (AS) akan tetap berada di jalur perjuangan agresifnya melawan inflasi tinggi selama diperlukan untuk menurunkan harga. Apabila lonjakan inflasi dibiarkan terus menerus maka bisa memberikan efek negatif terhadap perekonomian.
Brainard menambahkan bank sentral AS tidak memiliki rencana untuk memutar atau menurunkan suku bunga dalam waktu dekat. Adapun keluarga AS telah berjuang dengan inflasi pada laju tercepatnya dalam lebih dari empat dekade, diperburuk oleh kesengsaraan rantai pasokan, penguncian covid di Tiongkok, dan melonjaknya harga bensin karena perang Rusia di Ukraina.
The Fed tahun ini telah meningkatkan suku bunga acuan pinjaman empat kali, termasuk dua kenaikan tiga perempat poin besar-besaran, dengan kemungkinan lain di akhir bulan ini. "Kami berada di sini selama yang diperlukan untuk menurunkan inflasi," kata Brainard, dilansir dari The Business Times, Senin, 12 September 2022.
Dia mengakui bahwa rasa sakit dari harga tinggi dirasakan lebih parah oleh keluarga berpenghasilan rendah. Beberapa di pasar keuangan telah memerhatikan tanda-tanda pelonggaran gangguan pasokan dan penurunan harga sederhana untuk bertaruh bahwa Fed akan segera mulai menarik kembali upayanya, dan bahkan mungkin memangkas suku bunga tahun depan.
Tetapi komentar Brainard memberikan lebih banyak air dingin ke harapan itu. "Tingkat akan perlu naik lebih lanjut dan kebijakan perlu dibatasi untuk beberapa waktu guna memberikan keyakinan bahwa inflasi bergerak turun ke target," tuturnya.
Menegaskan kembali komentar baru-baru ini dari Ketua Fed Jerome Powell, Brainard menekankan perlunya untuk menghindari risiko mundur terlalu cepat. "Sementara moderasi inflasi bulanan disambut baik, perlu untuk melihat beberapa bulan pembacaan inflasi bulanan yang rendah untuk yakin bahwa inflasi bergerak kembali ke dua persen," pungkasnya. (end/ba)