Sama halnya ketika berbelanja, berbicara tentang investasi saham baik kalian yang baru memiliki minat untuk memulai berinvestasi saham sebagai investor maupun yang sudah melanglang-buana sebagai investor, salah satu hal yang cukup mendasar namun cukup penting untuk dipahami yaitu mengenai konsep Harga dan Nilai. Konsep ini secara bijak menjadi salah satu pertimbangan dalam mengambil keputusan saat mengoleksi maupun melepas sebuah saham. Beberapa orang mungkin seringkali keliru memahami dan menganggap Harga sama dengan Nilai ketika kalian berinvestasi saham di pasar modal.
Secara sederhana Harga adalah apa yang kalian bayar ketika mengoleksi atau menjual sebuah saham, sedangkan Nilai adalah prospek yang akan kalian dapatkan, dalam berinvestasi saham bisa saja nilai sebuah saham lebih murah atau lebih mahal dari harga wajarnya. Selain itu, menemukan sebuah saham dengan harga yang masih relatif murah namun menyimpan fundamental yang positif atau bahasa gaul anak muda jaman sekarang ini yaitu hidden gem, salah satunya dengan mencari Nilai Instrinsik-nya, dimana sebuah saham secara relatif mencerminkan faktor modal yang kuat dan sehat serta prospek pertumbuhan laba perusahaan di masa depan secara jangka panjang. Harga sebuah saham bisa saja berada di atas maupun di bawah nilai instrinsik-nya, harga saham yang relatif masih di bawah nilai intrinsik biasa disebut undervalued dimana menjadi primadona bagi investor.
Harga bukan sebagai Patokan! Terkadang karena nominal harga sebuah saham yang lebih murah, investor berpikir bahwa saham tersebut sudah murah dan sebaliknya jika harga saham mulai naik maka telah dihargai lebih mahal. Namun ingat, bahwa dalam mengambil keputusan untuk mengoleksi saham, pertimbangkan faktor-faktor lainnya yang bisa dinilai secara rasional seperti melakukan analisa bisnis dan menganalisis kinerja fundamental perusahaan secara keseluruhan.
Nilai Instrinsik adalah Gerbang Sukses Berinvestasi Saham! Setelah menganalisis perusahaan yang memiliki fundamental kuat dan bagus, dengan menghitung nilai intrinsik kalian bisa mengetahui apakah harga masih relatif di bawah maupun berada di atas nilai wajar-nya. Yuk kita analisis bersama nilai intrinsik saham di bawah ini:
Saham ABCD dan KLMN yang berada di dalam satu sektor sejenis, dimana harga saham ABCD saat ini diperdagangkan sebesar Rp3,000/lembar, setelah dianalisis nilai instrinsik-nya sebesar Rp1,750 berdasarkan faktor permodalan dan laba perusahaan, hal ini menunjukkan bahwa harga saham ABCD saat ini berada di atas nilai intrinsik-nya atau overvalued. Di sisi lain, ada saham KLMN dijual dengan harga Rp6,000/lembar, dimana nilai intrinsik-nya sebesar Rp11,500, hal ini mencerminkan saham KLMN dijual di harga diskon atau di bawah nilai instrinsik-nya. Kesimpuan dari contoh tersebut bahwa harga saham ABCD yang lebih murah dari saham KLMN belum tentu nilai intrinsik-nya lebih besar, walaupun harga saham ABCD lebih murah dari saham KLMN.
Pasar tidak Efisien adalah Peluang! Salah satu investor sukses di dunia yaitu Warrent Buffet mengatakan bahwal rata-rata pasar saham tidak bergerak secara efisien, dan lebih banyak dikendalikan oleh rasa ketakutan (fear) dan ingin cepat cuan besar (greed). Terkadang investor menganggap ketika harga sebuah saham secara teknikal sedang naik daun atau terbang tinggi dan kemudian dihargai lebih mahal ketimbang harga sebelumnya, maka saham tersebut dianggap mulai menunjukkan kinerja lebih ungggul. Tidak heran, beberapa investor sering tergoda untuk mengoleksi saham-saham yang menunjukkan pola pergerakan uptrend, lalu mengejar saham yang naiknya cepat, karena menganggap kinerja saham telah dihargai positif secara teknikal. Selain itu, karena terbawa euforia sesaat investor juga mudah terjebak dalam mengambil keputusan yang kurang rasional, dengan alasan takut ketinggalan atau bahasa gaulnya FOMO (Fear of Missing Out) dan ingin cuan besar (greedy). Padahal kenaikkan harga saham yang tidak diimbangi dengan katalis fundamental kuat maupun tidak mencerminkan nilai intrinsik-nya, bisa saja harga saham tersebut rentan terjatuh maupun terkoreksi sampai ke level psikologis terbawah yang tidak masuk akal, ketika euforia telah mereda dan ditinggalkan oleh banyak investor karena sudah lelah mengejar.
Sebagai investor yang cerdas dan bijak, setelah menganalisis perusahaan yang memiliki fundamental bagus, kalian bisa memperhatikan dan menilai harga wajar sebuah saham dari Nilai instrinsik-nya, diharapkan sebelum mengambil keputusan, kalian tahu bahwa harga saham yang akan dikoleksi masih relatif wajar maupun lebih murah dari nilai instrinsik-nya, selain itu tetap lakukan analisis baik secara fundamental maupun teknikal sebelum mengoleksi saham ya! Selalu semangat untuk berani dan memulai berinvetasi saham secara rutin ya