Overweight (tidak ada perubahan)
Bank Mandiri [ADD, Target Harga Rp8,700, Harga Terakhir Rp7,725] - Corporate loan berkualitas tinggi, yang diimbangi dengan high-yield pinjaman UKM/mikro, akan membantu Mandiri maintain performa finansial secara keseluruhan dan mencapai longer-term earnings goals. Mandiri merupakan top pick ketiga kami pada sektor banks.
Bank Negara Indonesia [ADD, Target Harga Rp8,710, Harga Terakhir Rp8,450] - BNI adalah top pick kedua kami di sektor banks. BNI menawarkan valuasi yang menarik, diperdagangkan di bawah book value-nya. Kami juga melihat risiko kenaikan dari potensi credit cost guidance yang lebih rendah di tengah pemulihan ekonomi.
Bank Rakyat Indonesia [ADD, Target Harga Rp5,000, Harga Terakhir Rp4,610] - BRI adalah top pick kami di sektor ini karena alasan berikut: i) ROA berpotensi kembali ke level multi-year high; ii) pertumbuhan kredit yang lebih tinggi dari bank lain; dan iii) valuasi murah saat ini mengimbangi risiko negatif yang terbatas.
Highlights
- Akhir-akhir ini inflasi telah menjadi salah satu topik utama yang diperhatikan investor.
- Berdasarkan data historis dari 2003-2021, kami tidak melihat banyak korelasi antara inflasi dan kinerja harga saham dari big banks, melainkan lebih sensitif dan punya korelasi negatif ke pergerakan yield dari obligasi pemerintah.
- Review harga saham banks secara MTD underperformed vs. IHSG, menurut kami disebabkan oleh tiga faktor utama yakni 1) Valuasi: harga saham big banks sudah mengalami kenaikkan secara YTD, sehingga valuasi saham bank BUMN sudah kembali mendekati ke rata-rata 5 tahun P/BV band. Menurut kami, market masih menunggu katalis berikutnya. 2) Penyesuaian cap IHSG dan GoTo listing berdampak pada bobot big banks di IHSG. Selain itu, kami melihat bobot BCA dan BRI yang paling terdampak 3) Ketidakpastian secara top-down basis di tengah potensi inflasi yang lebih tinggi di bulanbulan mendatang.
- Kami maintain Overweight ke sektor ini dengan prediksi dari economist kami bahwa Bank Indonesia mulai menaikan suku bunga sebesar 50bps di 2H22, dan pertumbuhan real GDP akan meningkat ke 5.1% pada 2022F dari 2021 sebesar 3.7%.