Indonesia Cement

  • Riset
  • 20 Okt 2023
Bob Setiadi
Genie Purnamasari

Highlights

  • Total penjualan semen domestik tumbuh menjadi 6,12 juta ton di bulan Sep 23 (+2.7% mom, +4.4% sehingga total penjualan semen domestik di 9M23 menjadi 45,3 juta ton (0.6% yoy), menurut kami permintaan semen domestik yang kuat ini didorong oleh kondisi cuaca yang lebih kering dan solidnya permintaan semen curah (bulk (9M23: 12.3 juta ton, +3.5% yoy). Selain itu, kami juga berpendapat bahwa pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) merupakan pendorong utama penjualan semen curah (bulk), dengan volume penjualan 9M23 di Kalimantan meningkat 16.5% yoy. Semen kantong (bag) juga menunjukkan pemulihan penjualan yang stabil, dimana penjualan semen kantong nasional di bulan Sep 23 mencapai 4,3 juta ton (+2.5% mom, +0.2% yoy), menjadi 32,6 juta ton di 9M23 4.6% yoy). Pada 3Q23, volume penjualan semen domestik tumbuh 6.8% yoy menjadi 17,9 juta ton.
  • Kinerja INTP 3Q23 did orong oleh tambahan volume dari Semen Bosowa. Penjualan domestik Indocement (INTP) di 3Q23 (termasuk penjualan dari Semen Bosowa yang diakuisisi di 4Q22) mencapai 5,5 juta ton (+39% qoq, +6% yoy), menjadikan penjualan domestik pada 9M23 sebesar 12,5 juta ton (+0.7% yoy). Pangsa pasar (market share) INTP di 9M23 mencapai 27.9% (9M22: 27.9%). kami menghitung volume domestik INTP di 3Q23 mencapai 4,99 juta ton (+naik 10.9% yoy) lebih tinggi vs. 1Q23 (+3.6% yoy) vs. 2Q23 (+7.6% yoy). Sementara itu, berdasarkan price tracker kami, kami menghitung bahwa INTP melakukan penyesuaian harga di 3Q23 sebesar 6% yoy (vs. 8% di 2Q23, aktual 2Q23: 5% yoy).
  • Volume penjualan domestik dan luar negeri SMGR yang solid di 3Q23. Penjualan domestik SMGR di 3Q23 mencapai 9,2 juta ton (+35% qoq, +10% yoy), sehingga total penjualan domestik di 9M23 mencapai 23,4 juta ton (+0.7% yoy, 71% dari FY23F). Sementara itu, total volume penjualan semen ekspor meningkat 63% yoy menjadi 2,1 juta ton karena permintaan ekspor yang kuat dari fasilitas SMGR di Indonesia (1,8 juta ton, +115% yoy). Secara keseluruhan, volume SMGR mencapai 11,3 juta ton di 3Q23 (+17% yoy, vs 2Q23: +3% yoy). Berdasarkan price tracker kami di Jawa Timur menunjukkan bahwa harga jual rata-rata (ASP) SMGR di 3Q23 naik 6% yoy ( vs. 2Q23: 11% yoy).
  • Kami mempertahankan rating Overweight di sektor ini karena kami memperkirakan adanya kenaikan margin dan pertumbuhan pendapatan yang solid untuk FY23F. Saham pilihan (top pick) kami adalah SMGR karena menurut kami investor saat ini akan berfokus pada momentum pangsa pasar, ditambah dengan risiko jangka pendek dari akuisisi Semen Grobogan oleh INTP baru baru ini . Menurut kami sektor ini memiliki valuasi yang menarik di 6.1x 12M fwd. EV/EBITDA (1.3 di bawah rata rata 5 tahun). Risiko: permintaan yang lebih lemah, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, dan implementasi pajak karbon. Katalis re-rating: harga batubara yang lebih rendah, melemahnya persaingan harga di Jawa, dan konsolidasi sektoral.
Kembali ke Blog