Indonesia Internet Services

  • Riset
  • 04 Agt 2023
Ryan Winipta

Overweight (tidak ada perubahan) 

[ADD, Target Harga (TP) Rp130.0] Kami memperkirakan pertumbuhan gross transaction value (GTV) GoTo mulai di 2Q23F dan kedepannya dapat terkena dampak negatif dari kompetisi yang semakin ketat dari Tiktok Shop dan Lazada yang didukung oleh Alibaba. Meskipun demikian, peraturan pemerintah yang baru tentang transaksi cross-border e-commerce dapat berperan sebagai partial shield untuk Tokopedia (dimana tidak seperti Shopee atau Lazada, saat ini tidak memiliki model cross-border e-commerce). Cross border E-commerce menyumbang 14% dari total nilai e-commerce di Indonesia di 2020, menurut data Momentum Works. GoTo Gojek Tokopedia 

 

Highlights

  • Siapakah Temu? Tech in Asia melaporkan bahwa Temu, platform cross-border e-commerce dari Pinduoduo - yang sudah hadir di 27 negara – menargetkan Asia Tenggara sebagai pasar baru, setelah melakukan survei terhadap para seller di wilayah tersebut.
    • Jika Temu memutuskan untuk berinvestasi di Asia Tenggara, menurut kami kompetisi e-commerce akan semakin ketat, mengingat keberhasilan Temu dalam hal mendapatkan daya tarik di antara para user di pasar yang telah dimasuki, seperti yang tercermin dari pertumbuhan bulanan gross merchandise value (GMV) dan brand awareness di Amerika Serikat.
  • Apakah cross-border e-commerce dapat masuk ke Indonesia? Jika Temu masuk ke pasar Indonesia, menurut kami dampaknya akan negatif ke anak perusahaan GoTo, yakni Tokopedia, terutama mengingat strategi ultra-low price growh dari Temu. Meskipun demikian, Pemerintah Indonesia berencana untuk merevisi peraturan e-commerce dengan membatasi jumlah barang impor yang dijual di platform e-commerce dan/atau social e-commerce dengan menerapkan ambang batas harga minimum sebesar US$100. Walaupun rincian secara lengkap belum diumumkan, channel check kami menunjukkan bahwa peraturan tersebut hanya akan berlaku untuk foreign atau cross border merchants, dan tidak untuk semua merchants. Selain itu, menurut kami dengan adanya peraturan tersebut dapat menghalangi Temu untuk memasuki pasar Indonesia.
  • Era kompetisi yang baru akan dimulai?
    Dengan adanya Tiktok Shop (not listed) dan Lazada (not listed) yang secara agresif mengambil market share dari pemain besar seperti Tokopedia, menurut kami kemungkinan masuknya Temu dapat semakin meningkatkan lanskap kompetisi e-commerce di Indonesia. Meskipun demikian, posisi investor dalam GOTO dan BUKA masih relatif rendah, dengan posisi local funds yang Underweight jika dibandingkan dengan bobot IHSG, efektif per Juli 2023.
  • Kami mempertahankan Overweight rating di sektor internet services, dimana saham BUKA sebagai saham pilihan (top pick) kami. Katalis re-rating potensial: sikap hawksih The Fed yang berbalik arah (pivot) dari hawkish, 2) peningkatan pertumbuhan GTV. Risiko: 1) memburuknya pertumbuhan GTV 2) Kebijakan suku bunga The Fed yang tetap hawkish dan 3) ketidakmampuan untuk mencapai adjusted EBITDA breakeven di 4Q23F.

 

Kembali ke Blog