Metode Kakeibo, Mengatur Keuangan Ala Orang Jepang

  • Artikel Edukasi
  • 20 Feb 2023

Mengatur pengeluaran rutin bulanan supaya dapat memenuhi segala kebutuhan pokok mulai dari makan dan minum, tempat tinggal, hingga belanja bulanan rumah tangga, pastinya memerlukan strategi yang bijak.

Setiap orang mungkin punya cara yang berbeda-beda dalam mengelola pengeluaran bulanannya masing-masing. Nah, ada salah satu metode dalam mengelola keuangan ala orang Jepang bernama Kakeibo.

Metode Kakeibo pada dasarnya mengajak kita untuk mencatat setiap detail pengeluaran yang kita lakukan setiap bulan. Teknik ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang jurnalis yang berasal dari Jepang, yang bernama Hani Motoko pada 1904. Metode ini sudah banyak dipraktikkan oleh ibu rumah tangga di Jepang sejak zaman dahulu yang berperan sebagai bendahara dalam mengatur keuangan rumah tangga.

Istilah Kakeibo jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti "buku rekening rumah tangga."

Kakeibo menjadi populer lagi setelah sukses dirilisnya buku berjudul Kakeibo: The Japanese Art of Saving Money yang ditulis oleh Fumiko Chiba, penulis asal Jepang.

Supaya gaji bulanan dapat memenuhi segala kebutuhan dan keinginan secara bijak, yuk simak tips mengelola keuangan ala orang Jepang dengan metode Kakeibo di bawah ini:

1. Mencatat Seluruh Pemasukan dan Pengeluaran Bulanan
Langkah pertama adalah mencatat semua pemasukan yang kita terima di setiap bulannya, baik yang bersumber dari active income (hasil bekerja) maupun passive income (hasil dari berinvestasi) atau hasil dari aset produktif tertentu yang dapat menjadi alternatif pemasukan tambahan.

2. Menyisihkan Uang untuk Dana Darurat dan Dana Dingin
Dana darurat merupakan dana tabungan yang sejak dini kita sisihkan secara rutin di setiap bulannya, sebagai langkah untuk berjaga-jaga jika suatu saat kehilangan sumber pendapatan utama. Misalkan terjadi musibah/bencana alam, PHK, atau usaha yang dimiliki bangkrut, maka kita masih bisa “menyambung hidup” dari dana darurat ini. Ibarat pepatah mengatakan “sedia payung sebelum hujan”, sebelum ada hal darurat terjadi, siapkan dana darurat sejak dini. Setelah dana darurat sudah aman, selanjutnya yang tidak kalah pentingnya adalah menyisihkan dana dingin untuk mulai berinvestasi! Karena tidak semua pendapatan yang kita terima dapat mewujudkan segala hal yang diinginkan. Apalagi kebutuhan pokok dari waktu ke waktu terus naik karena faktor inflasi. Oleh karena itu, penting banget sejak dini mulai sadar untuk rutin berinvestasi dengan dana dingin.

3. Merencanakan Pengeluaran selama Sebulan ke Depan
Setelah dana darurat dan dana dingin sudah aman disisihkan, selanjutnya kita perlu merencanakan secara cermat apa saja yang perlu dibelanjakan selama satu bulan ke depan. Kita perlu mengelompokkan ke beberapa segmen pos pengeluaran sebagai berikut:

a) Kebutuhan untuk bertahan hidup merupakan pengeluaran primer yang bersifat wajib untuk dipenuhi seperti makan dan minum sehari-hari, membayar biaya untuk tempat tinggal/ cicilan rumah, membayar listrik, kesehatan, biaya pendidikan anak, dan lain-lain.

b) Kebutuhan keinginan, ini merupakan pengeluaran sekunder yang bersifat tidak wajib dan dapat ditunda kapan saja. Misalnya membeli pakaian atau gadget baru, mencoba makan di restoran yang recommended oleh para influencer di sosial media, maupun untuk nongkrong bersama sahabat sambil minum segelas kopi kekinian di café favorit kita masing-masing.

c) Kebutuhan kultural yakni pengeluaran yang sifatnya relaksasi tapi juga dapat menghasilkan nilai tambah (value added) agar lebih produktif di masa depan. Misalnya sesekali self-rewards secara bijak yakni dengan mengapresiasi terhadap pencapaian yang sudah diraih dan sekaligus mengusir penat dari hiruk pikuk selama bekerja. Ini penting agar badan-jiwa-pikiran menjadi kembali fresh untuk mengawali dan menjalani rutinitas selanjutnya. Selain itu, kita juga dapat mengambil self-development training atau pelatihan tertentu guna menambah kemampuan (skill) untuk menunjang pekerjaan sekaligus menambah pengalaman dan wawasan baru. Atau bisa juga membuat peluang untuk berwirausaha.

d) Kebutuhan tambahan (ekstra), pos ini adalah biaya yang tidak dapat direncanakan secara rutin. Misalnya pengeluaran untuk membeli kado pernikahan teman/saudara, renovasi rumah, memperbaiki kendaraan jika mengalami kerusakan dan lainnya.

Bijaklah dalam memprioritaskan rencana bulanan kalian adalah smart way! Karena pendapatan yang kita terima tidak mungkin dapat memenuhi semua yang kita rencanakan.

Spend less, Save more! Jika ada dana lebih yang tersisa dari pendapatan, tabunglah uang tersebut untuk keperluan yang lebih bermanfaat di masa depan, maupun untuk menambah alokasi dana dingin sebagai modal untuk berinvestasi saham secara rutin sejak dini bersama CGS-CIMB Sekuritas Indonesia.

Kembali ke Blog