Tips Pintar Berinvestasi Saham, Agar Sandwich Generation Bisa Naik Level

  • Artikel Edukasi
  • 08 Mei 2023

Sandwich generation merupakan istilah bagi orang yang harus membiayai kehidupan keluarga utama dan orang tua, maupun saudaranya. Hal ini menyebabkan sandwich generation harus memikul beban dan tanggung jawab yang berlapis-lapis, layaknya sebuah sandwich.

Investasi menjadi salah satu alternatif untuk menambah sumber pendapatan lain secara pasif, selain dari bekerja. Namun, diperlukan niat dan tekad untuk berani memulai investasi sejak dini, agar kita tidak terus-menerus bergantung kepada satu sumber pendapatan  aktif saja.

Apakah masih mungkin bagi sandwich generation mewujudkan tujuan finansialnya di masa depan melalui investasi? Keep calm and stay positive, asalkan ada niat semua pasti ada jalannya kok.

Berikut di bawah ini ada beberapa tips agar sandwich generation dapat membangun passive income dari investasi saham untuk mewujudkan tujuan finansial di masa depan:

1. Buatlah Financial Planning

Langkah pertama yang perlu dilakukan oleh generasi sandwich jika ingin berinvestasi adalah membuat financial planning terlebih dahulu. Rencana finansial ini penting sekali untuk mengetahui rencana pengeluaran apa saja yang wajib dipenuhi dalam satu bulan ke depan. Setiap orang pastinya mempunyai kebutuhan dan prioritas yang berbeda-beda, sehingga rencana finansialnya pun juga dapat berbeda-beda. Namun secara umum, hal yang penting dilakukan dalam menyusun financial planning adalah menentukan skala prioritas. Misalnya mulai dari jadwal rutin pembayaran tagihan, mangatur kebutuhan wajib rumah tangga sehari-hari, dana untuk orang tua, hiburan, dana darurat, serta tidak lupa menyisihkan dana dingin sebagai modal untuk berinvestasi.

Financial planning adalah sebuah kunci sukses, yang akan membantu sandwich generation untuk lebih bijak dan teratur dalam menggunakan uang.

2. Sisihkan di Awal, Dana Darurat dan Dana Dingin Jadi Prioritas!

Salah satu tantangan bagi sandwich generation dalam mengatur finansial adalah bagaimana menyisihkan alokasi dana dingin sebagai modal untuk berinvestasi secara rutin di setiap bulannya. Biasanya hal ini terjadi dikarenakan pendapatannya sudah dialokasikan terlebih dahulu di awal untuk memenuhi berbagai kebutuhan anggota keluarga dan orang tuanya. Belum lagi jika ada keperluan ekstra yang memerlukan uang yang cukup besar sehingga jumlah pemasukan menjadi semakin menipis. Saran yang terbaik untuk mengatasi masalah ini adalah ketika gajian sudah cair di rekening tabungan, kita segera menyisihkan dana darurat dan sekaligus dana dingin sebagai modal dalam berinvestasi. Janganlah menunda-nunda, apalagi sampai menjadikan dana darurat dan dana dingin untuk berinvestasi sebagai opsi terakhir ya.

3. Investasi jadi salah satu alternatif dalam membangun passive income, dan pilih investasi aman serta resmi

Sebelum mulai berinvestasi, pastikan untuk memilih investasi yang resmi, aman, terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Apalagi di tengah perkembangan zaman yang serba digital, akses infomasi menjadi sangat mudah diperoleh. Sebagai calon investor yang sudah memantapkan niat dan tekad yang bulat untuk berani memulai berinvestasi sejak dini, investasi saham merupakan salah satu pilihan investasi yang dapat dijadikan sebuah alternatif untuk membangun passive income, dengan modal yang relatif terjangkau bagi seluruh kalangan masyarakat.

4. Jadikan Investasi sebagai Gaya Hidup

Masih berkaitan dengan tips yang sebelumnya, untuk menjadikan investasi sebagai sebuah kebiasaan dan gaya hidup yang baru, mungkin memerlukan waktu agar terbiasa dan dipilin melakukannya. Namun seiring dengan perjalanan kita bersama untuk terus senantiasa menjadi pribadi yang lebih baik, sebuah kebiasaan yang dilakukan secara rutin, dapat menjadi sebuah gaya hidup baru yang positif. 

5. Investor Cerdas, Lakukan Analisa Sebelum Mengoleksi Sebuah Saham

Selain tips di atas, hal yang tidak kalah penting dalam memulai perjalanan investasi adalah melakukan analisa secara mandiri, baik secara fundamental maupun teknikal sebelum berinvestasi saham. Janganlah mudah tergiur mentah-mentah mengikuti ajakan orang lain untuk membeli sebuah saham, karena takut FOMO atau “fear of missing out”. Karena dalam berinvestasi dan mengoleksi sebuah saham, sama halnya dengan membeli sebuah bisnis, kita harus tahu apa yang kita beli, jangan sampai karena FOMO, dalam berinvestasi kita seperti membeli kucing dalam karung, yakni tidak tahu apa yang kita beli.

Yuk saatnya masyarakat Indonesia menambah semarak pasar modal Indonesia dengan menjadi Sobat Genvest yang melek dan gemar berinvestasi saham secara rutin. Jadilah investor sukses dalam meraih tujuan finansial kalian masing-masing bersama CGS-CIMB Sekuritas Indonesia.

Kembali ke Blog