Tren Melek Investasi Hijau Berbasis ESG Mulai Dilirik oleh Investor, Bagaimana Prospeknya?

  • Artikel Edukasi
  • 18 Sep 2023

Menjaga keberlangsungan generasi di masa depan, lingkungan hidup dan sumber daya alam, serta ekosistem hingga keseimbangan sosial di masyarakat yang ada di bumi kita tercinta, adalah tugas kita bersama. Berawal dari masalah perubahan iklim (climate change), hal ini menjadi salah satu hot issue yang menjadi perhatian oleh banyak penduduk di dunia pada abad ke-21. Perubahan iklim telah terlihat dengan berbagai perubahan ekologi, fisik, dan kesehatan, termasuk cuaca maupun suhu ekstrem, naiknya permukaan laut, perubahan pola pertumbuhan tanaman, dan sistem air. Dengan hal tersebut, upaya mencegah supaya menjaga suhu dunia agar tidak semakin panas pun telah menjadi prioritas. Oleh karena itu, untuk tetap menjaga keberlangsungan hidup generasi di masa depan terutama dalam praktik bisnis maupun operasional, kini mulai banyak perusahaan yang mengimplementasikan aspek berbasis ESG yang mengedepankan kesimbangan lingkungan, sosial dan tata kelola dalam operasinya.

Menurut MSCI (Morgan Stanley Capital International), ESG merupakan 3 pilar yakni lingkungan (Environmental), sosial (Social) dan tata kelola perusahaan (Governance) di samping faktor keuangan dalam proses pengambilan keputusan investasi dan menghindari kontroversi. Investasi berbasis ESG juga bisa disebut dengan investasi berkelanjutan, investasi yang bertanggung jawab secara sosial, dengan mengedepankan faktor lingkungan supaya terjaga kelestarian dan keanekaragaman hayatinya serta tata kelola perusahaan yang transparan dan profesional, serta menjunjung nilai-nilai kesetaraan gender.

Selain itu, untuk mengintregrasikan aspek ESG di pasar modal Indonesia, Bursa Efek Indonesia telah meluncurkan indeks bertema ESG yakni ESG Sector Leaders IDX KEHATI (ESGKEHATI dan ESG Quality 45 IDX KEHATI (ESGQKEHATI) Hadirnya dua indeks tersebut dapat menjadi sebuah acuan bagi teman-teman yang memiliki minat untuk mulai berinvestasi saham secara rutin dan ingin memilih saham yang berbasis ESG.

Menurut MSCI (Morgan Stanley Capital International), ada tiga hal yang menjadi motivasi investor ketika mengambil keputusan dalam berinvestasi maupun melihat prospek sebuah saham berbasis ESG, yaitu:

A. Integration

Sebelum berinvestasi, investor akan melihat dan mempertimbangkan dari aspek ESG risk & opportunity agar terhindar dari kontroversi yang memberikan efek negatif terhadap ESG score atau rating. Jika rating-nya dari tahun ke tahun semakin meningkat, ini menunjukkan prospek sebuah emiten dalam menerapkan aspek ESG membaik. Harapannya dapat meningkatkan return atau potensi cuan secara jangka panjang yang disesuaikan dengan profil risiko masing-masing.

B. Value

Dimana dalam melakukan praktik bisnis maupun berinvestasi selalu mempertimbangkan moral value organisasi maupun individu yang terlibat dalam operasi bisnisnya. Harapannya dengan menerapkan aspek ESG, Perseroan bisa lebih efisien secara operasional dan bisa meningkatkan performa fundamental Perseroan.

C. Impact

Sebagai investor yang cerdas dan bijak, dalam berinvestasi tentunya kita tidak hanya mengejar cuan semata, namun juga bisa bermanfaat dan berdampak lebih luas bagi, lingkungan alam dan sosial. Tujuannya agar keanekaragaman hayati maupun sosial tetap seimbang dan terus terjaga keberlanjutannya seiring dengan roda perekonomian yang terus bertumbuh.

Kesadaran Perseroan dalam menerapkan aspek ESG ke depan akan mendorong keberkelanjutan investasi maupun sosial dan lingkungan, agar bumi senantiasa bisa terus aman dan nyaman sebagai tempat tinggal, tempat tumbuh dan berkembang bagi makhluk hidup serta generasi muda di masa depan. Yuk berani mulai berinvestasi saham secara rutin dan melek investasi berbasis ESG bersama CGS-CIMB Sekuritas Indonesia! supaya anak cucu kita bisa terus menikmati keanekaragaman hayati bumi pertiwi di masa depan, karena kalian pasti sepakat dong dengan pernyataan ini ‘there’s no planet B’.

Kembali ke Blog